Selasa, 19 November 2024

Sudahkah al-Qur'an menyentuh Hati Kita...?

Allah azza wa jalla berfirman didalam Al-Qur'an surah al anfal ayat ke-2 :

 إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman (yakni orang yang sempurna keimanannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (yaitu ancaman-Nya) gemetarlah (takutlah) hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (keyakinan karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal (bersandar kepada-Nya tidak kepada yang lain) [Tafsir jalalain hal 177 maktabah Ash shofa mesir 2004]

Ayat yang mulia ini merupakan ekspresi & cerminan dari orang yang benar-benar beriman. Allah SWT menggambarkan keimanan sejati sebagai sesuatu yang mengakar kuat dalam hati, menumbuhkan rasa takut dan cinta kepada-Nya yang mendalam. Ketika nama Allah disebut, hati mereka bergetar, bukan karena rasa takut yang menyesakkan, tetapi karena rasa takjub, cinta, dan kesadaran akan kebesaran-Nya.

Keimanan mereka tidak statis; ia terus tumbuh dan berkembang. Saat mereka mendengar ayat-ayat Al-Qur'an, iman mereka bertambah. Ini menunjukkan bahwa hubungan mereka dengan Allah bukan sekadar ritual, melainkan sebuah perjalanan yang penuh makna, di mana firman-Nya menjadi sumber inspirasi, penghiburan, dan motivasi untuk terus mendekat kepada-Nya.

Puncak dari keimanan mereka adalah tawakal, yaitu sikap berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi keyakinan bahwa setelah berikhtiar, segala hasil ada di tangan Allah yang Maha Bijaksana. Ini melahirkan ketenangan dalam hati mereka, karena mereka tahu bahwa Allah tidak pernah mengecewakan hamba-hamba-Nya yang bergantung kepada-Nya.

Ayat ini mengajarkan kita bahwa iman sejati melibatkan hati yang hidup, akal yang memahami, dan tindakan yang bersandar penuh kepada Allah. Ia adalah cerminan dari hubungan yang mendalam dan tulus dengan Sang Pencipta, yang tidak hanya dirasakan dalam momen ibadah, tetapi juga hadir dalam setiap aspek kehidupan. Sungguh, ini adalah pengingat untuk kita semua agar senantiasa berusaha meningkatkan keimanan kita dan menggantungkan segala harapan hanya kepada-Nya.

Walhasil, keimanan bukan hanya tentang pengakuan di lisan, tetapi juga tentang ketenangan hati, peningkatan iman, dan kebergantungan total kepada Allah. Mari kita renungkan, sudahkah hati kita bergetar ketika mendengar nama-Nya? Sudahkah iman kita bertambah dengan membaca ayat-ayat-Nya ? Dan sudahkah kita menyerahkan segala urusan kepada-Nya dengan sepenuhnya dalam hati, lisan & tindakan...?

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Orang -orang yang beriman maka hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah (sadarilah), hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram (Qs Ar Ra'd 13:28)

Tidak ada komentar: