Membahas topik ini bukanlah untuk membangun tembok perbedaan serta sentimen sekterian yang menjadi jurang pemisah persatuan kaum muslimin. tiada lain tulisan ini dibuat untuk membangun solidaritas ukhuwah keimanan meskipun terdapat khazanah perbedaan.
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk(Qs Ali Imran 3:103)
Perbedaan antara Sunni dan Syiah terutama berakar pada perbedaan pandangan politik dan teologis mengenai suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, tetapi perbedaan ini telah berkembang menjadi perbedaan dalam aspek teologis, hukum, dan praktik keagamaan. Berikut adalah penjelasan objektif dan adil berdasarkan informasi dari jurnal ilmiah dan studi agama:
Pertama Sejarah dan Asal-usul
- Sunni berasal dari kata "Ahlus Sunnah wal Jama'ah," yang artinya "pengikut tradisi Nabi dan konsensus komunitas." Sunni percaya bahwa kepemimpinan setelah Nabi Muhammad SAW seharusnya berdasarkan konsensus dan pemilihan di antara umat Islam. Khalifah pertama yang diangkat adalah Abu Bakar, sahabat dekat Nabi.
- Syiah berasal dari kata "Syīʿatu ʿAlī," yang berarti "pendukung Ali." Syiah meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi, adalah pewaris sah kepemimpinan berdasarkan nasihat langsung dari Nabi. Syiah menekankan garis keturunan kepemimpinan dari Ali dan keturunannya.
kedua Teologi dan Keyakinan:
- Sunni mayoritas mengikuti empat mazhab hukum (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali). Mereka mengutamakan sunnah (tradisi) Nabi yang dicatat dalam hadits sebagai sumber hukum setelah Al-Quran.
- Syiah menekankan peran Imam yang dianggap memiliki otoritas spiritual dan politik. Imam dianggap tidak hanya sebagai pemimpin komunitas, tetapi juga sebagai figur yang memiliki pengetahuan khusus dan kepemimpinan spiritual. Terdapat beberapa cabang dalam Syiah, antara lain Itsna Asyariah (Imamiyah), Ismailiyah, dan Zaidiyah, yang memiliki jumlah imam dan keyakinan yang sedikit berbeda.
Ketiga Praktik Keagamaan
- Sunni Mempraktikkan lima rukun Islam dengan cara-cara yang sama, meskipun ada variasi sedikit dalam ritual dan ibadah antara mazhab.
- Syiah Memiliki ritual khusus seperti peringatan Asyura, yang mengenang kesyahidan Imam Husain cucu Nabi di Karbala. Syiah Imamiyah juga memiliki keyakinan tentang Imam Mahdi yang akan datang di akhir zaman sebagai pemimpin yang akan membawa keadilan.
Keempat Distribusi Geografis
- Sunni Menjadi mayoritas terbesar dalam komunitas Muslim secara global, dengan populasi signifikan di seluruh negara Islam dari Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Afrika.
- Syiah Mayoritas di negara seperti Iran dan sebagian besar Irak, serta memiliki populasi signifikan di Bahrain, Azerbaijan, dan komunitas tertentu di Lebanon, Pakistan, dan India.
Khatimah
perbedaan ini bukan hanya sekadar teologis, tetapi juga mencakup perspektif sejarah, politik, dan sosial. Meskipun terdapat perbedaan, penting untuk memperhatikan bahwa kedua kelompok ini berpegangan pada Al-Quran sebagai kitab suci yang sama dan berbagi banyak nilai dan tradisi dasar dalam Islam. Pemahaman yang lebih dalam dan toleransi antarumat diperlukan untuk mengakomodasi keberagaman dalam Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar