وإن القرآن كلام الله
س: تكلم الله به و تلقاه جبريل من الله و تلقاه النبي من جبريل و تلقته الأمة من النبي عليه الصلاة و السلام
Sesungguhnya Al-Qur'an itu kalamullah. Allah SWT berbicara dengannya. Lalu malaikat jibril menerima (talaqy) Al-Qur'an dari Allah. Kemudian Nabi saw talaqy (mendapatkannya) dari jibril as. Selanjutnya para sahabat bertalaqy kepada Nabi saw [ Syarhu Aqidah thahawiyah hal 103 Ibda' Mesir 2014]
Allah SWT menurunkan dan menjaga kemurnian agama islam melalui sanad keilmuannya secara talaqy baik yang ditranmisikan atau disampaikan secara lisan yakni talaqy guru kepada muridnya maupun tulisan berupa al kutub al turost dan hafalan yang terpelihara dari para huffadz. Keberadaan Sanad dalam Islam merupakan mata rantai periwayatan yang menghubungkan seorang penyampai riwayat (Perawi) kepada sumbernya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Pentingnya sanad dalam Islam untuk menjaga orisinalitas ajarannya.
" Menyambung sanad mewarisi ilmu "
Pertama Pembuktian Kebenaran
Sanad memberikan kejelasan tentang asal-usul informasi yang diajarkan atau dilaksanakan umat Islam. Dengan adanya sanad yang jelas, para ilmuwan dan ulama dapat memastikan bahwa hadis atau ajaran yang disampaikan benar-benar berasal dari Nabi. Hal ini membantu dalam membedakan antara ajaran yang autentik dan yang meragukan. Validitas suatu hadis sangat bergantung pada kekuatan sanad-nya.
kedua Keilmiahan
Sanad juga mencerminkan metode ilmiah dalam pengumpulan dan penyampaian informasi. Para ulama melakukan penelitian dan verifikasi terhadap para perawi dalam sanad. Mereka akan mengevaluasi karakter, integritas, dan kemampuan hafalan para perawi. Ini menciptakan standar yang ketat untuk memastikan bahwa informasi yang beredar dalam masyarakat adalah akurat dan terpercaya. Pemikiran kritis ini mirip dengan metode validasi dalam ilmu pengetahuan modern.
Ketiga Kesempurnaan Agama
Sanad berperan penting dalam menjaga kesempurnaan dan keaslian ajaran Islam dari generasi ke generasi. Dengan adanya sistem sanad, Islam terhindar dari penyimpangan atau penambahan yang tidak sesuai dengan ajaran aslinya. Misalnya, saat ada penemuan atau interpretasi baru, ulama akan merujuk kembali kepada sanad untuk memastikan bahwa pendapat tersebut tidak bertentangan dengan ajaran yang sudah ada baik lafadz atau mafhum yang terkandung didalamnya.
Keempat Ikatan Komunitas
Selain itu, sanad menciptakan ikatan antara generasi ulama dan umat. Ketika seseorang belajar hadis dari guru yang terpercaya, mereka menjadi bagian dari tradisi panjang yang menghubungkan mereka dengan Nabi. Ini menumbuhkan rasa kedekatan spiritual dan tanggung jawab untuk menjaga dan menyebarkan ajaran Islam dengan benar.
Kelima Otoritas dan Pemahaman
Dalam konteks penjelasan fiqih (Syariah Islam) dan teologi (aqidah), sanad memberikan otoritas pada pemahaman dan interpretasi. Umat Islam dapat merujuk kepada guru atau ahli yang telah melalui proses pelatihan dan pemahaman yang mendalam tentang sanad. Ini menciptakan sistem pendidikan yang terstruktur dan berkelanjutan.
khulashoh
Pentingnya sanad sebagai silsilah keilmuan sekaligus mani' (proteksi) masuknya pemahaman asing yang tidak hanya terletak pada aspek Aqidah, tapi juga pada tatanan afkar, hadhoroh serta tatanan sosial dalam mempertahankan dan menyebarkan agama Islam. Melalui sanad, ajaran Islam tidak hanya terjaga tetapi juga dapat diterima secara rasional dan ilmiah, menjadikannya sebagai agama yang komprehensif dan relevan sepanjang zaman. Dengan demikian, sanad memperkuat legitimasi ajaran dan menegaskan kesempurnaan Islam sebagai way of life yang paripurna.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar