Minggu, 24 Maret 2024

Menjaga keistiqomahan

Allah azza wa jalla berfirman :

فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

maka Istiqomalah kamu sebagaimana yang telah diperintahkan. dan siapa saja yang telah bertaubat bersamamu maka janganlah kalian melampaui batas. sesungguhnya dia maha melihat terhadap apa saja yang kamu lakukan (Qs Huud 11:112)

Sahabat beriman, berazam (komitmen) pada kebenaran serta konsisten didalam ketaatan memang membutuhkan kesabaran, perjuangan bahkan pengorbanan yang besar. itulah yang menjadikan Istiqomah merupakan maqom (kedudukan)nya orang-orang yang bertakwa. bahkan Nabi saw menjelaskan bahwasanya istiqomah ialah amalan pamungkas sepanjang masa

عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ 
 Wahai Rasulullah, katakan kepadaku tentang Islam sebuah perkataan yang tidak aku tanyakan lagi kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah (HR Muslim) 

الإستقامة خير من ألف الكرامة
istiqomah itu lebih baik dari 1000 karomah

Cara meningkatkan keistiqomahan

Sahabat beriman, istiqomah itu haruslah diperjuangkan karena kemalasan, kepentingan, ambisi dan hawa nafsu terkadang
bisa menjadi penghalang dalam ketaatan dan keistiqomahan seorang hamba.

Sahabat Nabi saw sayidina Ali bin abi tholib ra berkata : 
أخاف عليكم اثنين : اتباع الهوى، وطول الأمل. فإن إتباع الهوى يصد عن الحق و طول الأمل ينسي الآخرة 
Aku khawatir atas kalian 2 perkara : mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. sebab sesungguhnya menuruti nafsu akan memalingkan dari kebenaran sedangkan Panjang angan-angan (Over thinking) akan melalaikan dari Akhirat 
( Adabud dunia wad dien hal 18 darul 'alamiah )

1. Berorientasi akhirat

Orang yang memahami hakikat dirinya sebagai seorang hamba serta menyadari tujuan kehidupannya yang sebenarnya adalah untuk beribadah pastilah akan mengerahkan seluruh potensinya dalam ketaatan. sehingga ia akan terus belajar dan beramal sholeh sampai akhir hayat (hidupnya). Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah (Qs adz Dzaariyaat 51:56)

2. Tadabbur Al-Qur'an & Siroh nabawi

كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Ini adalah kitab yang Kami turunkan dia (Al-Qur'an) kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka mentadabburi (memperhatikan & mengkaji) ayat-ayatNya serta agar orang berakal dapat bertafakkur (merenungi dan berfikir) mengambil pelajaran darinya (Qs Shaad 38: 29)

Memperbanyak mentadabburi (mengkaji, menghayati dan meresapi) makna Ayat-ayat Al-Qur'an akan menguatkan hati, pikiran dan keimanan. begitu pula mengkaji perjalanan hidup Nabi saw kita akan menemukan banyak pelajaran dan keteladanan agung.

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ وَجَآءَكَ فِى هَٰذِهِ ٱلْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan kami kisahkan (ceritakan) semua dari rasul-rasul Kami kepadamu. kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan  telah datang dari kisah-kisah itu kebenaran, pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman (Qs Huud 11:120)

3. Mengkaji biografi sahabat dan para ulama

Menelaah pahit manisnya kehidupan para sahabat nabi. ketegaran, kesabaran dan keikhlasan mereka serta menelusuri perjalanan keilmuan dan dakwah para ulama yang penuh hikmah, pelajaran, kebijaksanaan dan inspirasi akan membangkitkan optimisme kita dalam melatih (riyadhoh) keistiqomahan.

4. Meningkatkan muhasabah diri dan Tazakkur 

Selain berupaya menyempurnakan ibadah wajib dengan berbagai amalan sunnah, istiqomah bisa ditingkatkan dengan memperbanyak muhasabah ( intropeksi & perenungan diri ) serta Tazakkur (zikir dan doa).

Sahabat beriman, diantara keutamaan dari memperbanyak  berzikir dan berdoa ialah dapat menyatukan khouf dan roja'. sebab bila pengharapan (roja') tanpa rasa takut (khouf) hanya akan membuat seorang hamba bermalas-malasan dan terjebak dengan angan-angannya belaka ia tertipu dalam penantiannya tanpa mau bersungguh-sungguh dalam berikhtiar. 

sedangkan muhasabah diri akan menumbuhkan kesadaran diri yang benar antara khouf dan roja' Serta memupuk semangat dalam beramal. Dan bila ia terus disirami dengan samudera pengetahuan (ilmu syar'i) maka ia akan meneguhkan keyakinan hati serta menguatkan rasa Qona'ah didalam jiwa.

5. Bersama ulama dan ahli adab

Rasulullah saw bersabda :

لا تجتمع أمتي على ضلالة

Tidaklah akan berkumpul umatku diatas kesesatan (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Berkumpul bersama ahli ilmu yang Zuhud (tidak tamak) terhadap dunia, tawadhu' (rendah hati), wara' (teliti dan hati-hati) yang senantiasa menjaga ilmu & adabnya. akan menjadi inspirasi dan motivasi dari mutiara-mutiara hikmah yang ia sampaikan serta keteladanannya.

اصحبوا مع الله، فإن لم تطيقوا فاصبحوا مع من يصحب مع الله،  لتوصلكم بركات صحبتهم الى صحبة الله عزّ و جلّ

selalulah engkau bersama dengan Allah, jika belum mampu maka bersahabatlah engkau bersama orang yang selalu bersama Allah, agar dengan keberkahan persahabatanmu kepada mereka membuatmu juga bersama allah azza wa jalla (Ar risalah al Qusairiyah hal 329 DKI Beirut)

6. Menelaah kitab roqoiq (tazkiyatun nafs)

Para ulama rabbani telah mengumpulkan penawar atau obat dari berbagai penyakit hati didalam kitab-kitab tazkiyatun nafs (mensucikan jiwa) dan tashfiyatul qulub (membersihkan hati) seperti kitab Tanbihul Ghofilin imam Nashr bin Muhammad samarqondi (373H), kitab Ar risalah al Qushairiyah imam abul qosim abdul kareem bin hawazin (465H), kitab Ad da'u wa dawa', kitab madarijus salikin karya imam ibnul qoyim al jauzi (691H) dll dapat mengobati berbagai penyakit batin, melembutkan jiwa (roqoiq), meninggikan adab (akhlakul karimah), membersihkan hati (shofy) dan menjernihkan pikiran (naqy) .

7. Tafakkur dan tadabbur

Meluangkan waktu untuk mutholaah (mengkaji), murojaah (mengulang ilmu) Tafakkur (merenungi ayat-ayat qauniyah) dan Tadabbur (merenungi ayat-ayat qauliyah) adalah faktor terpenting dalam mengkristalkan Pemahaman, memperdalam hikmah dan kebijaksanaan seorang hamba yang akan menguatkan idrak silah billah (kesadaran hubunganya dengan Allah Ta'ala) yang akan menghantarkannya pada keistiqomahan

8. Dakwah

Sahabat beriman, dakwah adalah ibadah yang paling agung. dakwah merupakan sarana efektif untuk melatih keistiqomahan sebab ia akan menuntut kita untuk lebih bersabar dan meneguhkan keikhlasan hati.

inilah rahasia kemuliaan dan keistimewaan ulul azmi dari para nabi lainnya yakni keistiqomahan mereka dalam berdakwah menanggung berbagai kesulitan dan Penderitaan yang begitu besar dijalan dakwah menghadapi penolakan, pengingkaran serta berbagai kedzaliman umatnya

9. Riyadhoh

Nabi Saw bersabda :

 مَا الْإِحْسَانُ ؟ قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Apa itu ihsan ?

engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya. jika engkau tidak bisa melihatnya maka (ketahuilah) sesungguhnya Allah melihatmu (HR bukhari & Muslim)

Pelaut handal tak terlahir dari lautan yang tenang. badai dan marabahayalah yang menempanya. begitu pula seorang salik yakni orang yang menempuh jalan ketaatan kepada RabbNya. Ujian dan cobaanlah yang akan menghantarkannya pada ketaqwaan yang hakiki.

Sahabat beriman, ketahuilah istiqomah itu proses yang harus terus dilatih bukan kebetulan apalagi sebuah keberuntungan. maka Cintailah ibadah dan dakwahmu karena semua perkerjaan yang dilakukan dengan rasa cinta dan ketaatan yang tulus akan bermakna dan berpengaruh kepada jiwa yang ikhlas meskipun itu berat dan melelahkan.

10. Muhasabah dan muroqobah 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian (Qs an Nisa 4:1) 

Bila semua resep diatas telah diamalkan namun belum juga dapat meningkatkan keistiqomahan maka kita perlu melakukan muhasabah atau evaluasi diri lebih jauh dan mendalam, mungkin terdapat dosa atau presepsi-presepsi (pemahaman) yang salah dan keliru yang mengotori keimanan dan merusak mental & jiwa Kita. seperti Penyakit-penyakit hati, cinta dunia, hawa nafsu dan keserakahan yang dapat menghalangi dari ketaatan bahkan bisa menjerumuskan pada kelalaian, kemaksiatan dan dosa.

setelah melakukan muhasabah diri hendaklah kita muroqobah (mawas diri) bahwasanya Allah Subhanahu wa ta'ala senantiasa mengawasi dan membalas semua perbuatan hambaNya. 

وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ رَّقِيبًا

Allah adalah Tuhan yang maha mengawasi atas segala sesuatu (Qs al Ahzab 33:52)

Sahabat beriman, menjaga dan mempertahankan keistiqomahan itu memang sulit dan berat dimana akhir perjalanannya ialah kematian yaitu husnul khotimah. disinilah kita harus bersama-sama dan berjamaah saling menguatkan dan melengkapi agar tetap Istiqomah sampai akhir hayat...

Yakinlah bahwasanya tak ada yang sia-sia disisiNya dari semua yang kita perbuat meskipun mungkin itu harus dilalui dengan berbagai kesulitan dan dibayar dengan kepahitan serta banyaknya pengorbanan.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam. (Qs ali Imran 3:102) 

Tidak ada komentar: