Tarbiyatul aulad al islamiyah
ialah Pendidikan anak secara islami. ia merupakan amanah terpenting yang Allah titip & berikan kepada kedua orangtua selain nafkah lahir berupa makan, minum, kesehatan dan kebutuhan materi juga nafkah batin berupa kasih sayang, bimbingan (irsyad), pengayoman dan keteladanan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Qs at Tahrim 66:6)
Imam As syaukani ra menjelaskan dalam Tafsir nya :
بفعل ما أمركم به و ترك ما نهاكم عنه و [أهليكم] بأمرهم بطاعة الله و نهيهم عن معاصيه
Dengan mengerjakan apa saja yang telah diperintahkan terhadapnya serta meninggalkan apa yang dilarangnya. [keluarga kalian] maksudnya memelihara keluarga terhadap urusan mereka dengan ketaatan kepada Allah SWT serta melarang mereka dari kemaksiatan (Tafsir fathul Qodir juz 5/302 Darul hadits Cairo 2007)
Adapun imam Al Alusi ra didalam Tafsirnya menukil hadits Nabi Saw :
يا رسول الله نقى أنفسنا فكيف لنا بأهلينا ؟ فقال تنهوهن عما نهاكم الله عنه و تأمرونهن بما أمركم الله به فيكون ذلك وقاية بينهنّ و بين النار
Wahai Rasul Saw bagaimana cara kami memelihara (menjaga) diri kami dan keluarga kami (dari azab api neraka) ? bersabda Nabi saw : Cegahlah mereka dari Apa saja yang telah Allah larang atas kalian darinya dan perintahkan mereka dengan apa-apa yang diperintahkan Allah terhadap kalian dengannya maka jadikanlah itu sebagai perisai (pelindung) diantara mereka dan api neraka (Tafsir Ruhul ma'ani juz 14/469 Darul hadits Mesir 2005)
Bahkan imam ibnu katsir ra menjadikan Ayat yang mulia ini sebagai pondasi Tarbiyatul Aulad melalui Ta'lim dan Ta'dib didalam Keluarga muslim.
يقول الحافظ ابن كثير : أدبوهم و علموهم
('Umdatut tafsir juz 3/484 Darul wafa Mesir 2014)
kepribadian islami terbentuk dari Aqliyah dan Nafsiyah
Aqliyah ( mindset ) Islami terbentuk dari pemahaman islami yang didapati atau terimanya sehingga menjadi ma'lumatus sabiqoh (database informasi) yang akan menjadi konsepsi berfikirnya atau Qoidah fikriyah baik berupa Aqidah, Fiqih dan Tsaqofah islami lainnya yang dijadikan sebagai Platform berpikir dan cara pandangnya atau Qiyadah fikriyah islami (Islamic worldview).
Adapun Nafsiyah Islami Merupakan ekspresi prilaku adab dan akhlak seseorang. baik Aktivitas fisik (af 'alul jawarih) maupun aktivitas hati (ahwalul Qolbi) yang terpaut dengan keimanan & terikat dengan hukum syara' yang senantiasa berjalan sesuai tuntunan Syariah.
Penanaman nilai-nilai syar'i (islami) merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan pendidikan anak. Ia dimulai dari pemberian input informasi yang islami melalui Ta'lim atau pembelajaran intensif serta pembinaan diri anak dengan Ta'dib yakni penerapan hasil pembelajaran intensifnya (Ta'lim) Berdasarkan Potensi anak dan sesuai perkembangannya yang berbasis kasih sayang serta keteladanan dalam membentuk kepribadian islami anak. Sebab Prinsip mendasar Islam ilmu itu dipelajari untuk diamalkan. Hujjatul Islam Imam AlGhazali menjelaskan:
أهل رضوان الله تعالى و فضلهم عند الله لعملهم بعلمهم
Orang yang diridhoi Allah Ta'ala dan keutamaan mereka disisi Allah itu disebabkan pengamalan mereka terhadap ilmunya (Ihya ulumiddin hal 37 Darul 'Alamiah 2014)
Diantara kesalahan yang sering terjadi :
Nabi ﷺ bersabda :
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُشْرِكَانِهِ
"Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu & bapaknyalah yang menjadikan ia Yahudi atau Nasrani maupun Musyrik." (HR Ahmad)
Kesalahan Pola asuh Orangtua akan mengakibatkan anak tumbuh diluar fitrahnya seperti menjadi pribadi yang manja, malas (mager), individualis dll misalnya yang merupakan dampak dari pembiaran atau selalu menuruti setiap keinginan anak dengan dalih kasihan sehingga menempatkan rasa sayang secara berlebihan atau salah.
1. Penerapan peraturan yang terlampau ketat dan keras sehingga menghambat tumbuh kembang anak secara alami (fitrah) sehingga ketaatan yang terlahir dari kekerasan hanyalah bentuk keterpaksaan bukan kerelaan yang tumbuh dari kesadaran yang benar.
2. Memberikan kebebasan yang berlebihan juga akan membuat anak kehilangan batasan diri (self control) bahkan terjerumus pada perilaku salah dan merusak.
3. Pengabaian faktor lingkungan tumbuh kembang anak baik Pertemanannya, komunitasnya (circle) baik interaksi offline maupun online serta rutinitas anak.
4. Anak-anak yang tumbuh dalam rumah yang "gersang" dari perhatian dan rasa kepedulian serta besar dalam keluarga yang "kering" dari kasih sayang maka mereka akan mencari ketenangan kebahagiaan dan rasa nyaman diluar rumah dan keluarganya.
Solusinya Orang tua harus selalu meningkatkan perhatian (ihtimam) dan kepeduliannya terhadap keluarganya (riayatul usroh). Sambil terus membangunan kesadaran diri anak dengan mindset yang islami serta menghadirkan suasana rumah yang menyenangkan jauh dari kejenuhan yang membosankan dengan mengiringi kelembutan dengan ketegasan bukan kekerasan, menaunginya dengan ketulusan kasih sayang, kesabaran dan keteladanan.
Pola pendidikan islami anak :
Al-Qur'an, As sunnah & Turost (literasi islami) adalah sumber informasi dan inspirasi konsep pendidikan Islam dalam membentuk kepribadian anak yang islami. disinilah peranan orangtua untuk senantiasa mengembangkan berbagai uslub (cara) dan sarana (wasilah) pendidikan keluarganya.
1. Ta'lim
A. Ushuluddin
فأول الواجبات هو المعرفة و وسيلة تحصيلها النظر فهو واجب أيضا
Permulaan berbagai kewajiban ialah Ma'rifat (mengenal Allah) sedangkan mengkajinya adalah sarana yang menghantarkan pada ma'rifat juga Merupakan kewajiban (Aqidah ahlis sunnah wal jamaah hal 19 Darun nashr 2014)
Pada Fase awal pertumbuhan anak pembelajaran dimulai dari mengenalkan eksistensi Pencipta (khaliq), tujuan kehidupannya (Ghoyah) serta menanamkan Prinsip-prinsip dasar & utama didalam islam seperti kitab Arba'in nawawiyah dll.
B. Aqidah
Mengenalkan konsepsi Tauhid sebagai pondasi keimanan yang menjadi sumber energi ketaatannya. Sebab Tauhid & amal Merupakan muqtadhoyatul Aqidah atau ekspresi dari keimanan seorang hamba. Seperti kitab jalaul afham syarhul Aqidatul awam dll.
الإسلام يكوّن الشخصية الإسلامية بالعقيدة الإسلامية. فبها تتكوّن عقليته وبها نفسها تتكوّن نفسيّته
Islam membentuk kepribadian islami berdasarkan Aqidah islam. maka dengan Aqidah itulah terbentuk aqliyahnya dan dengan Aqidah itu pula nafsiyah dirinya terbentuk (Asy Syakhshiyah al islamiyah juz 1 hal 17 Darul ummah 2003)
Pada tahapan ini orang tua atau gurunya mulai menuntun anaknya untuk Memahami hakikat kehidupan dan tujuan hidupnya dengan mengajak mereka untuk mengurai Uqdatul kubro yaitu simpul besar kehidupan sesuai kadar akalnya.
أول الهداية خاطر ثم إنه تفكّرَ يوما في حال نفسه و خطّر على باله
Permulaan hidayah adalah perenungan. kemudian ia serius bertafakkur pada suatu waktu tentang keadaan dirinya. lalu ia merenungkan terhadap Apa yang ada didalam benaknya (Ayyuhal walad Hal 35 Darul minhaj 2014)
Bahkan DR. Abdullah Nashih 'Ulwan menjelaskan :
Berpijak pada Pengarahan dari Al Qu'ran dan hadits kaum muslimin pada masa kenabian dan periode setelahnya sangat bersemangat dalam mempelajari ilmu pengetahuan (sains). mereka menganggap bahwa mempelajari semua ilmu yang bermanfaat termasuk suatu kewajiban (Tarbiyatul Aulad fil islam hal 202 Insan kamil 2020)
C. Adab
الأخلاق تكتسب بالرياضة و المجاهدة أبتداء حتى تصير طبعا انتهاء
Akhlak (adab) itu diperoleh dengan melatihnya (pembiasaan) dan keseriusan (kesungguhan) saat memulainya sehingga menjadi kebiasaan (habits) pada akhirnya (Muqoddimah Akhlak libanin juz 4 hal 4)
Akhlak ialah cermin kepribadian yang di ekspresikan baik dengan lisan, tulisan dan perbuatan
Dari sini orang tua hendaknya senantiasa memperkaya pola Ta'dib melalui berbagai improvisasi dan kreativitas dalam pengajarannya (uslub) yang memungkinkan serta mengembangkan beragam sarana dan media (wasail) pembelajaran anak. Seperti Kitab-kitab adab :
A. Akhlak lil banin 1 - 4 & Akhlaq lil banat 1 - 3
B. Siroh Nabawi
C. Hayatus shohabah
Orang tua Juga harus terus berupaya menciptakan berbagai moment menarik serta selalu mengkondisikan anak dalam suasana keimanan dan ketaatan
D. Fiqih
Syariat islam yang sempurna terhimpun didalam kitab-kitab fiqih sebagai tuntunan praktis kita dalam beramal. Dengan kata lain Fiqih adalah Cara praktis Memahami dan mengamalkan Syariat.
فكل من كُلّف شرعا وجبا # عليه أن يعرف ما قد وجبا
Setiap orang yang telah ditaklif (baligh) secara Syar'i diharuskan baginya mengetahui apa saja yang telah diwajibkan atasnya (Tuhfatul murid 'ala Jauharit tauhid bait ke-9 hal 15 Darus salamah Mesir)
2. Ta'dib
Ta'lim Merupakan fase pembelajaran teoritis maka pada fase ta'dib pendidikan dilakukan secara aktif dan eksploratif (menggali & mengembangkan potensi) dalam menanamkan Visi (ghoyah) dan Values atau nilai-nilai Prinsip keislaman (Maqoshidusy Syariah) pada anak diantaranya melalui :
1. Story telling yang dapat memupuk keimanan, ketaatan, sifat-sifat terpuji dan adab mulia dalam Penanaman karakter (nafsiyah) anak
2. Kreativitas islami berbasis Maqhosidusy Syariah
3. Tadabbur Al Qu'ran & hadits dan Tafakkur sains islami
4. Menumbuhkan Kemandirian dan Rasa tanggung jawab anak dengan Raghbah atau Targhib (motivasi) & Rohbah atau Tarhib (Sanksi) baik dampaknya didunia maupun akhirat sebagai akibat (konsekuensi) dari perbuatannya :
فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَوَهَبْنَا لَهُۥ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُۥ زَوْجَهُۥٓ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا خَٰشِعِينَ
Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan anak kepada Yahya sehingga isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap (Rogbah) dan cemas (Rohbah). Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami (Qs al Anbiyaa' 21:90)
5. Sharing & muhasabah bersama
Bahkan Al allamah syaikh musthofa al adawy menyarankan kepada para Orangtua :
Mintalah orang lain untuk menasehati anak-anak anda. dengan demikian si anak akan memiliki banyak tempat mendapat nasehat dan kebaikan. jika ia tidak menerima dari yang ini, mungkin ia akan menerima dari yang itu. bila orang tuanya lalai dalam memberikan nasehat maka yang lain akan menyempurnakannya (Fikih Pendidikan anak hal 264 Qisthi press 2011)
3. Ma'iyah
Membangun kesamaan persepsi & frekuensi antara suami dan istri, anak dan orang tuanya Merupakan kunci keberhasilan pembinaan (tasqif) rumah tangga. Perbedaan pandangan antara istri dan suami atau orang tua dengan anaknya akan menjadi sumber polemik bahkan konflik serius dalam mendidik serta membangun rumah tangga yang harmonis. maka menyamakan Visi, persepsi dan frekuensi keluarga adalah keharusan mutlak yang harus terus dilakukan hingga menjadi standar nilai kebenaran bersama (true value)
Membersamai anak adalah momentum yang tak tergantikan dalam tumbuh kembang kehidupan seorang anak. Kebersamaan Merupakan jalinan kehangatan & ikatan kasih sayang seorang anak terhadap ayah dan bundanya. dimana pembentukan kepribadian anak merupakan cerminan kehidupan kedua orang tuanya sebelum ia terkontaminasi (tercemar) oleh lingkungan, pergaulan dan internet (Hp).
A. Tasqif melalui Taujih (arahan) & irsyad (bimbingan)
B. Taqwin Membina dengan apresiasi dan pengkondisian melalui Rewards (hadiah) & punishment (sanksi)
C. Mulazamah merupakan proses Membersamai anak dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan keteladanan dalam membentuk Circle (komunitas) & habits (kebiasaan) islami anak. Pembentukan kepribadian ini (Ta'dib) sangatlah dinamis & beragam sesuai Potensi, sarana dan kondisinya. Keberhasilannya sangat ditentukan dari kegigihan dan kesungguhan orangtuanya untuk selalu mengkondisikan anaknya agar berada pada circle & habits yang islami.
4. Qudwah
كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Amatlah besar kebencian Allah terhadap kalian Orang-Orang yang mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan (Qs Ash Shaff 61:3)
Kegagalan pendidikan anak seringkali terjadi dari minimnya keteladanan Orangtua (integritas). Disinilah peran utama Orangtua harus mampu menjadi inspirator ketaatan dan motivator kebaikan bagi anak-anaknya. Dengan kata lain ayah Dan bundanya harus menjadi Rule model atau teladan dalam ketaqwaan pada keluarganya. Sebab bila seorang anak melihat berbagai prilaku buruk orang tuanya, itu akan menjadi Contoh yang membentuk kepribadiannya.
Seperti buruknya pola komunikasi dan sering terjadinya interaksi keluarga yang tidak harmonis atau broken home didalam rumah tangga, Maka Hal itu akan menjadi cerminan buruk bagi perkembangan kepribadian anak. disinilah Pentingnya keteladanan yang baik (Qudwah) dalam membentuk kepribadian anak.
Juga Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dan perenungan orang tua dalam mendidik dan merawat anak-anaknya bahwasanya secara alami fitrah kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya kelak dihari tua itu sebagaimana kasih sayang orang tuanya kepada anaknya dimasa kecilnya dahulu. Ini sebagaimana firman Allah Tabaraka wa ta'ala :
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah merawat (mendidik) aku diwaktu kecil(Qs al Israa' 17:24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar