فإذا تعلمت المرأة فاللائق بها و الأصلح لها تعلُّم الدين و أحكامه و تدبير المنازل و أصول التربية
Apabila seorang wanita telah belajar maka yang paling pantas (layak) dan paling baik baginya untuk dipelajari ialah mempelajari Agama dan hukum-hukumnya, merawat rumah tangga serta prinsip-prinsip pendidikan islami anak
[Adabul islam fii nizhomil usroh hal 129 Hai'ah ash shofwah]
Mempersiapkan generasi islam meniscayakan orangtua untuk membentuk kecerdasan intelektual (Aqliyah) dan kecerdasan emosional (nafsiyah) anak berdasarkan tuntunan Syariah. Dengan dinamika Perkembangan anak yang berbeda-beda serta potensi anak yang berlainan. islami tidak membatasi uslub (cara) dan wasilah (sarana) bagi orang tua untuk mengembangkan berbagai Formula ta'lim & ta'dib yang paling sesuai dengan fase tumbuh kembang mereka secara praktis diantaranya :
Pertama Fase Bayi (0-2 tahun)
- Kasih Sayang : Pada Usia dini (at tiflu) pembentukan kepribadian anak melalui pemberian kasih sayang yang tulus (Rahmah) sehingga membentuk ikatan batin yang kuat. Rasulullah SAW senantiasa menunjukkan kelembutan kepada anak misalnya dengan mencium mereka dan kelembutan kasih sayang.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ وَمَنْ لَا يَغْفِرْ لَا يُغْفَرْ لَهُ
Rasulullah ﷺ bersabda, "Siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi. Dan siapa yang tidak mau memaafkan, maka ia tidak akan dimaafkan (diampuni)" [HR Ahmad]
- Pengadaan Lingkungan Islami: Memperdengarkan lantunan Al-Quran pada anak sejak dini dapat memberikan dampak positif pada perkembangan mental dan spiritualitasnya.
Kedua Fase Kanak-Kanak (3-6 tahun)
- Keteladanan : pada fase ini Anak akan belajar dengan meniru, sehingga penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik karena anak adalah cermin dari kepribadian dari orang tuanya. maka kita tidak bisa menuntut anak untuk bersabar jika kita sendiri emosional dan tempramental. Maka orangtua harus berusaha mencontoh Rasulullah Saw sebagai teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan.
- Pengenalan Konsep Ibadah: Memperkenalkan anak pada konsep dasar ibadah, seperti berdoa sebelum makan. Terdapat hadits yan
Ketiga Fase Awal Sekolah (7-10 tahun)
- Pengajaran Ibadah Lebih Serius: Anak pada usia ini harus sudah diajarkan shalat secara konsisten. Hadits riwayat Abu Dawud menyebutkan untuk mengajarkan anak shalat pada usia tujuh tahun.
- Pemahaman Nilai Nilai Islam: Mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, saling menghormati, dan tanggung jawab. Dalam membentuk kepribadian anak penolakan pasti ada. Pada kondisi ini orangtua terkadang harus bersikap tegas namun terkadang harus perlahan. Prinsip dalam menghadapi penolakan anak ialah membangun kesadaran anak bukan pemaksaan.
keempat Fase Puber (11-14 tahun)
- Pendidikan Akhlak : Memperdalam pemahaman akhlak Islam. Menanamkan rasa malu yang positif kepada hal-hal yang dilarang dalam Islam, sikap amanah, mandiri dll sampai terbentuk adab islami dalam dirinya.
- Diskusi Terbuka tentang Kehidupan: Anak mulai berpikir kritis dan membutuhkan dialog terbuka dengan orang tua tentang agama dan kehidupan.
Kelima Fase Remaja (15 tahun ke atas)
- Pemantapan jati diri anak : Memastikan anak memahami identitasnya sebagai seorang Muslim dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
- Bimbingan mengenai Pilihan Hidup: Membantu anak mengambil keputusan tentang masa depan sesuai dengan prinsip Islam melalui bimbingan dan nasehat.
Allah Ta'ala berfirman :
ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻣِّﻦ ﺫَﻛَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺃُﻧﺜَﻰٰ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﻓَﻠَﻨُﺤْﻴِﻴَﻨَّﻪُ ﺣَﻴَﺎﺓً ﻃَﻴِّﺒَﺔً َۖ.
"Barangsiapa beramal shalih baik laki-laki maupun perempuan, dan dia beriman, maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik" (QS. An-Nahl: 97)
Namun hampir tidak ada sebuah rumah tanggapun yang lepas dari perselisihan suami istri atau dengan anak-anak mereka. maka siapa yang membersihkan hatinya dengan qona'ah dan dzikir ia akan selamat serta menuntun akalnya dengan Syariat maka Allah akan memberikan kehidupan yang baik kepadanya.
وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan ujian (fitnah). sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar (Qs Al Anfaal 8:28)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar