Senin, 18 November 2024

Anomaly Ateisme dalam teknologi

Rekayasa teknologi telah membawa manusia kemajuan peradaban yang spektakuler (luar biasa). Membenturkan Agama dan sains adalah sekulerisasi kehidupan yang "memenjarakan" umat islam dalam kebodohan, keterpurukan dan ketergantungan pada musuh-musuh islam.

Padahal perkembangan sains dan teknologi semakin menambah bukti kebenaran risalah islam yang telah Allah SWT turunkan kepada Rasulullah saw. Misalnya prinsip kausalitas atau sunatullah menunjukkan bahwa setiap sistem yang kompleks dan terarah memerlukan sebab yang sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Ateisme sengaja mengabaikan prinsip kausalitas dengan mengasumsikan bahwa kompleksitas dapat muncul tanpa penyebab atau pencipta. Padahal dalam realitas sederhana sekalipun itu memiliki hubungan sebab akibat. Begitu juga Neurosains telah membuktikan struktur Otak manusia yang begitu kompleks dengan cara kerjanya yang sangat menakjubkan dimana setiap bagian punya tujuan dan fungsinya tersendiri yang mustahil terbentuk tanpa desain penciptaan. pada artikel kali ini kita akan mengurai secara ringkas bahwa dalam microcontroller, distribusi tegangan, maupun proses booting terdapat perancangan desain, tujuan pembuatan, dan urutan kausal flowchat dan power state yang tidak mungkin muncul secara kebetulan dan tiba-tiba tanpa perencanaan, perhitungan yang presisi serta tanpa prinsip kausalitas. semua Ini mengindikasikan adanya Creator cerdas yang merancang dan mengatur sistem-sistem ini.


Pertama Brainware Microcontroller

Paradoks dan Anomali:

Desain dan Pemrograman: Microcontroller adalah perangkat keras yang bekerja berdasarkan instruksi yang diberikan melalui program (firmware). Program ini dirancang oleh manusia (brainware) dengan logika dan algoritma tertentu. Tidak ada microcontroller yang dapat berfungsi tanpa adanya rancangan dari pihak eksternal.

Singkronisasi Hardware dan Software: Sebuah perangkat cerdas seperti smartphone atau komputer modern akan dapat hidup dan berkerja dikendalikan oleh mikrocontroller terintegrasi (SoC). Microcontroller hanya dapat berfungsi jika hardware (Motherboard) dan software (OS) bekerja bersama. Hubungan ini menunjukkan sistem sebab-akibat yang terencana, bukan muncul secara acak dan kebetulan.

Fungsi Terarah: Setiap microcontroller dibuat untuk tugas tertentu, seperti mengontrol mesin, perangkat elektronik, atau robot. Fungsi ini mengharuskan adanya tujuan dan pemrograman awal yang cerdas.

Kecacatan Pemikiran Ateisme:

Ateisme menolak adanya agen cerdas di balik keberadaan dan fungsi alam. Namun, dalam microcontroller, kausalitas menunjukkan bahwa hanya perancang cerdas yang dapat menciptakan sistem yang bekerja secara terintegrasi. Jika microcontroller memerlukan brainware, bagaimana mungkin alam semesta yang jauh lebih kompleks bisa ada tanpa agen cerdas?

Kedua Power State dan Distribusi Tegangan

Paradoks dan Anomali:

Prinsip Kausalitas Tegangan: Dalam sistem distribusi daya, setiap perubahan tegangan atau arus (seperti dari sumber energi ke perangkat) memerlukan desain yang presisi, seperti stabilisator, konverter, atau mekanisme proteksi. Ketidakseimbangan tegangan dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan sistem.

Hierarki Power State: Sistem distribusi energi memiliki berbagai level, seperti standby, low power, atau full power. Perpindahan antar level ini diatur oleh pengendali (controller) untuk memastikan efisiensi dan keamanan perangkat.

Proteksi dan Regulasi: Sistem proteksi seperti pemutus sirkuit (fuse) atau voltage regulator dirancang untuk menjaga sistem dari kerusakan akibat lonjakan arus atau tegangan rendah.

Kecacatan Pemikiran Ateisme:

Prinsip kausalitas dalam distribusi tegangan menunjukkan bahwa fungsi yang stabil membutuhkan desain yang terencana. Jika sistem elektronik yang sederhana memerlukan desain seperti itu, bagaimana mungkin hukum alam yang jauh lebih kompleks (misalnya, distribusi energi di alam semesta) bisa ada tanpa agen cerdas?

Sistem distribusi energi di tubuh manusia (seperti transportasi oksigen dan glukosa) juga menunjukkan kausalitas yang sama. Ateisme gagal menjelaskan bagaimana sistem kompleks ini muncul tanpa rancangan.

Ketiga Tahapan Booting Smartphone dan Komputer

Paradoks dan Anomali:

Proses Booting: Ketika perangkat dihidupkan, ada tahapan booting yang dimulai dari BIOS/UEFI (untuk komputer) atau firmware (untuk smartphone). Tahapan ini mencakup:

1. Inisialisasi Hardware: Pemeriksaan perangkat keras untuk memastikan semua komponen berfungsi.

2. Pemuatan Sistem Operasi: Sistem operasi diakses dari penyimpanan dan dimuat ke memori untuk dijalankan.

3. Konfigurasi dan Eksekusi: Aplikasi dan driver diatur untuk siap digunakan.

Hierarki Tugas: Setiap langkah booting memiliki urutan yang sangat spesifik. Jika satu langkah gagal, perangkat tidak dapat berfungsi. Proses ini menunjukkan adanya logika terencana.

Kecacatan Pemikiran Ateisme:

Tahapan booting memerlukan rancangan cerdas dan pengetahuan mendalam tentang interaksi perangkat keras dan perangkat lunak. Jika ateisme benar, mengapa sistem seperti ini, yang lebih sederhana dari alam semesta, memerlukan perancang cerdas sementara alam semesta dianggap terjadi secara kebetulan ?

أَمْ خُلِقُوا۟ مِنْ غَيْرِ شَىْءٍ أَمْ هُمُ ٱلْخَٰلِقُونَ

أَمْ خَلَقُوا۟ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۚ بَل لَّا يُوقِنُونَ

Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri) ?

Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu ? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan) (Qs Ath Thuur 52:35-36)

Analoginya dalam alam : Proses "booting" seperti fase perkembangan embrio, diferensiasi sel, atau mekanisme regenerasi organ juga membutuhkan tahapan spesifik yang saling bergantung. Ateisme gagal menjelaskan kausalitas di balik proses ini.

قُلْ ءَأَنتُمْ أَعْلَمُ أَمِ ٱللَّهُ ۗ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن كَتَمَ شَهَٰدَةً عِندَهُۥ مِنَ ٱللَّهِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Katakanlah: "Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah...? dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan (Qs al Baqarah 2:140)

Tidak ada komentar: