Tanggung jawab orangtua terhadap anaknya itu sampai ke akhirat. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari ternyata terdapat dosa-dosa orang tua terhadap anak-anaknya. hal ini adalah tindakan yang berpotensi merugikan perkembangan fisik, emosional, moral, dan spiritual anak. bahkan ini terkadang tidak disadari Namun memiliki dampak yang mendalam terhadap anak :
" Melewati berbagai kesalahan dan Kegagalan adalah proses pembelajaran. Jangan menyerah tapi teruslah menjadi lebih baik "
Pertama Berkata kasar dan buruk
Seringkali Ucapan kasar dan buruk seperti menghina, meremehkan, atau mencaci anak (bulying) terlontar Secara spontan dalam menghadapi perilaku anak. Padahal ini dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri anak. Kata-kata ini sering kali meninggalkan luka psikologis yang mendalam, membuat anak merasa tidak berharga.
Dampak:
Trauma emosional, seperti rasa tidak aman, rendah diri, atau bahkan kebencian terhadap orang tua. sehingga anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kasar, sinis, atau sulit berkomunikasi dengan baik.
Pandangan Islam: Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan orang tua untuk berkata baik, sebagaimana dalam surah Luqman:13-19. Rasulullah SAW juga mencontohkan kelembutan dalam berkomunikasi dengan anak-anak.
Kedua Bersikap keras dan dzalim
Penjelasan: Sikap keras termasuk memukul berlebihan, menghukum tanpa sebab yang jelas, atau memperlakukan anak dengan cara yang tidak adil. Perilaku dzalim berarti melampaui batas dalam mendisiplinkan anak, sehingga mengabaikan kasih sayang dan hak anak.
Dampak:
Anak merasa tertekan dan takut, sehingga kehilangan rasa hormat terhadap orang tua.
Potensi anak menjadi pemberontak atau memiliki gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi.
Pandangan Islam: Rasulullah SAW bersabda, “Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak-anak kecil...” (HR. Abu Dawud)
Ketiga Abai terhadap adab dan etika anak
Penjelasan: Orang tua yang tidak mengajarkan adab dan etika kepada anak sebenarnya telah mengabaikan tanggung jawab moral mereka. Anak yang tidak diajarkan sopan santun, akhlak, dan nilai-nilai kebaikan akan tumbuh tanpa pedoman moral.
Dampak:
Anak menjadi pribadi yang tidak tahu aturan, egois, atau kurang menghormati orang lain.
Potensi terbentuknya kebiasaan buruk yang sulit diperbaiki di masa depan.
Pandangan Islam: Dalam Islam, adab adalah fondasi penting. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang ayah memberikan kepada anaknya pemberian yang lebih baik daripada adab yang mulia.” (HR. Tirmidzi)
Keempat Pilih kasih dalam nafkah dan kasih sayang
Penjelasan: Memperlakukan anak secara tidak adil, baik dalam bentuk materi maupun kasih sayang, dapat menimbulkan rasa iri atau dendam di antara anak-anak. Pilih kasih juga melanggar prinsip keadilan dalam Islam.
Dampak:
Anak merasa diabaikan atau tidak dicintai, sehingga tumbuh dengan luka batin.
Konflik antar saudara yang dapat berlanjut hingga dewasa.
Pandangan Islam: Rasulullah SAW bersabda, “Berlaku adillah terhadap anak-anak kalian...” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kelima Membiarkan kesalahan anak
Penjelasan: Ketika orang tua tidak menegur atau membimbing anak saat melakukan kesalahan, mereka membiarkan anak tumbuh tanpa memahami konsekuensi dari perbuatannya. Hal ini dapat membuat anak terbiasa dengan perilaku buruk.
Dampak:
Anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab dan sulit introspeksi. Berpotensi terjerumus dalam dosa yang lebih besar di masa depan.
Pandangan Islam: Rasulullah SAW mengingatkan pentingnya amar ma’ruf nahi mungkar, termasuk dalam mendidik anak.
Keenam Memanjakan anak dengan materi
Penjelasan: Memberi anak segala yang diminta tanpa batas dapat membuat anak tidak menghargai usaha dan menjadi bergantung pada materi. Hal ini juga mengajarkan mereka pola hidup konsumtif.
Dampak:
Anak tidak belajar kemandirian dan tanggung jawab.
Potensi anak menjadi egois dan tidak memiliki empati terhadap orang lain.
Pandangan Islam: Rasulullah SAW mengajarkan keseimbangan dalam pemberian, agar anak tidak menjadi pribadi yang boros atau serakah.
Ketujuh Memberi nafkah lahir (materi) tapi abai terhadap nafkah batin
Penjelasan: Orang tua yang hanya memenuhi kebutuhan fisik anak seperti makanan, pakaian, dan pendidikan duniawi, tetapi mengabaikan kebutuhan spiritual dan emosional, berarti gagal menjalankan tanggung jawab utama dalam membentuk akhlak dan iman anak.
Dampak:
Anak kehilangan pegangan hidup yang kuat dan rentan terhadap pengaruh buruk. Akibat dari Jarak emosional dengan orang tua menjadi besar, sehingga anak sulit terbuka atau menghormati orang tua.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Memberi nafkah lahir & batin adalah bentuk tanggung jawab utama orang tua dalam kepemimpinannya.
Khatimah
" Bila tidak mau lelah mendidik anak berarti orangtua telah salah (keliru) dalam prinsip pengasuhan "
Walhasil, orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik anak dengan penuh kasih sayang, adil, dan bijaksana. Setiap pelanggaran terhadap hak anak tidak hanya berdampak pada dunia, tetapi juga akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Upaya introspeksi dan memperbaiki kesalahan sejak dini adalah langkah terbaik agar orang tua dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar