Banyak orang berlomba-lomba mencari kebahagiaan tapi lalai kepada pemilik kebahagiaannya yakni Allah SWT. Maka apapun profesi, karir & usaha kita Allah menyuruh hamba-Nya untuk selalu taat.
Untuk itu perlunya membangun kesadaran diri (self-awareness) yang merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang Muslim karena dengan kesadaran diri, seorang hamba bisa mengenali kondisi hati, niat, serta perbuatan-perbuatan yang dilakukannya sehari-hari. Islam membangun kesadaran diri seorang muslim melalui muhasabah atau introspeksi diri dan muroqobah yaitu kesadaran selalu merasa diawasi oleh Allah SWT.
Pertama Muhasabah
Muhasabah berasal dari kata bahasa Arab yang berarti "menghitung" atau "mengevaluasi." Dalam konteks Islam, muhasabah adalah introspeksi atau evaluasi diri secara mendalam terhadap setiap perbuatan, niat, dan pikiran, baik yang sudah terjadi maupun yang akan dilakukan. Melalui muhasabah, seorang Muslim dapat menilai apakah amalnya selama ini sudah sesuai dengan ajaran Allah atau tidak.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hasyr ayat 18:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ayat ini memerintahkan orang-orang beriman untuk senantiasa memeriksa amal perbuatan mereka, memikirkan konsekuensinya, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan introspeksi atau muhasabah yang mendalam.
Umar bin Khattab RA juga berkata:
"Hisablah (introspeksi) dirimu sebelum kamu dihisab (di hari kiamat), dan timbanglah amalmu sebelum amalmu ditimbang (di hari kiamat), karena hisab di hari kiamat akan lebih ringan bagi mereka yang telah melakukan hisab terhadap dirinya sendiri di dunia."
Melalui muhasabah, seorang Muslim bisa memahami kelemahan diri, memperbaiki kesalahan, dan meningkatkan amal-amal shalih. Tanpa muhasabah, seorang Muslim mungkin terjebak dalam kebiasaan buruk tanpa menyadarinya dan gagal memperbaiki diri.
kedua Muroqobah (Mawas diri)
Muroqobah berasal dari kata "raqaba" yang berarti "mengawasi." Muroqobah dalam Islam adalah merasa bahwa setiap tindakan, perkataan, dan niat kita selalu diawasi oleh Allah SWT. Dengan menyadari bahwa Allah senantiasa melihat setiap detail dari kehidupan kita, seorang Muslim akan terdorong untuk menjaga perbuatannya dari hal-hal yang dilarang dan berusaha melakukan perbuatan yang diridhai Allah.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hadid ayat 4:
"Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu bersama dan melihat segala perbuatan kita, di manapun kita berada. Kesadaran bahwa Allah mengawasi kita akan melahirkan sikap hati-hati dalam bertindak, berpikir, dan berbicara.
Dalam sebuah hadits yang masyhur tentang ihsan, Rasulullah SAW bersabda:
"Ihsan adalah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak mampu melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Konsep ihsan ini menanamkan prinsip muroqobah dalam diri seorang Muslim untuk selalu merasa diawasi oleh Allah. Dengan kesadaran ini, seorang Muslim akan menjauhkan diri dari maksiat dan senantiasa berbuat baik.
Demikianlah Pentingnya Membangun Kesadaran Diri melalui Muhasabah dan Muroqobah untuk :
a. Menghindari Dosa dan Menjaga Diri dari Kesalahan
Melalui muhasabah, seorang Muslim akan memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, bertaubat atas kesalahan-kesalahan yang lalu, dan menyusun strategi untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa depan. Dengan muroqobah, seorang Muslim akan merasa segan untuk melakukan dosa karena sadar bahwa Allah selalu melihatnya.
b. Memperbaiki Kualitas Ibadah dan Amal
Muroqobah menanamkan rasa khusyuk dalam ibadah karena seorang Muslim merasa sedang berhadapan langsung dengan Allah. Sementara itu, muhasabah membantu mengevaluasi apakah ibadah dan amal yang dilakukan sudah sesuai dengan tuntunan dan bersih dari riya (pamer) atau niat yang kurang ikhlas.
c. Mengembangkan Sikap Rendah Hati dan Kesadaran akan Kelemahan Diri
Dengan muhasabah, seorang Muslim akan menyadari kelemahan-kelemahan dan kekurangan dirinya. Hal ini bisa membuatnya menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak sombong. Muroqobah juga membuat seorang Muslim sadar bahwa hanya Allah yang sempurna, sehingga ia akan senantiasa bergantung dan berlindung kepada-Nya.
d. Menumbuhkan Ketaqwaan dan Kedekatan kepada Allah
Muhasabah dan muroqobah membantu seorang Muslim untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dengan cara meningkatkan kualitas amal dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi akan menumbuhkan ketaqwaan dan menjaga seorang Muslim dari hal-hal yang bisa menjauhkannya dari rahmat Allah.
KhatimahMembangun kesadaran diri (self-awareness) melalui muhasabah dan muroqobah adalah langkah penting bagi seorang Muslim untuk mencapai kehidupan yang penuh dengan ketaqwaan. Muhasabah memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengoreksi kesalahan, sementara muroqobah menanamkan rasa kehati-hatian dan kedekatan kepada Allah. Dengan begitu, seorang Muslim akan semakin sadar akan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah serta berupaya menjaga lisan & perbuatannya dalam setiap keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar