Menjalani kehidupan Islami tidak hanya sekedar mengamalkan Islam secara lahiriah, tetapi juga mampu merasakan dan menyadari makna terdalam dari setiap hakikat perbuatan yang dilakukan, sehingga Islam benar-benar menjadi jalan hidup yang membawanya pada kedamaian jiwa, ketenangan batin dan kedekatan kepada Rabbul 'alamin.
Menapaki jalan keridhoan-Nya dapat dilakukan dengan menyatukan Syariat, Thariqah (Tarikat), Hakikat, dan Makrifat sebagai satu kesatuan integral dalam kehidupan seorang salik yakni seorang hamba yang menapaki jalan keridhoan Allah SWT. Untuk itu dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh, mendalam, dan sempurna bahwasanya keempat aspek ini merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual (taat) seorang Muslim.
Pertama Mengamalkan Syariat
Syariat merupakan seruan Asy Syaari' yakni Allah SWT & Rasulullah Saw yang berkaitan dengan af'al (perbuatan) hamba baik lahir (af'alul jawarih) maupun batin (af'alul qolbi) yang meliputi aturan-aturan ibadah mahdhoh, ahwal (aktivitas) hatinya, interaksi sosial, muamalah dan sanksi hukum yang bersumber dari Al-Qur'an, Sunnah, Ijma (konsensus), dan Qiyas Syar'i. Ini merupakan langkah awal seorang Muslim menjalani kehidupannya dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Tathbiq (Penerapan) :
Setiap muslim harus memulai perjalanan spiritualnya dengan mempelajari ilmu tauhid dan ulumul Aqidah. kemudian belajar & mengamalkan syariah. Selanjutnya terus berupaya meningkatkan kualitas ibadahnya.
Mematuhi akhlak Islam: Syariat juga mengajarkan akhlak dalam berinteraksi dengan sesama manusia, termasuk berperilaku jujur, bersikap amanah, adil, dan menjaga hubungan baik.
Tujuan Syariat: Syariat bertujuan untuk menciptakan ketertiban, keadilan serta maqosidusy Syariah dalam beribadah dan bermuamalah. Dengan landasan Syariat yang kuat, seorang Muslim siap untuk melangkah ketahap spiritual yang lebih mendalam.
Kedua Thariqah Jalan Pembersihan Diri
Mempelajari dan mengamalkan syariat membutuhkan tuntunan dan bimbingan seorang mursyid yang 'alim. Dari sinilah Thariqah atau jalan pembinaan seorang salik yakni orang yang menempuh jalan ketaatan dipandu oleh seorang mursyid yaitu ulama yang menuntunnya untuk membersihkan hati dan mendekatkan dirinya kepada Allah. dibawah bimbingan seorang mursyid (guru spiritual) yang membantu muridnya mendalami dan memahami Islam lebih dari sekadar sisi lahiriah.
Cara Penerapan:
Dzikir dan ibadah tambahan : Thariqah menekankan dzikir, shalat malam, dan amalan-amalan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Bimbingan Mursyid: Dalam Thariqah, seorang Muslim mencari bimbingan seorang guru yang memiliki pengalaman spiritual mendalam. Sang mursyid membantu murid dalam mengatasi sifat-sifat buruk dan mengasah kualitas diri seperti kesabaran, ketawakalan, dan ketulusan.
Tujuan Thariqah:
Thariqah membantu seseorang untuk mempraktikkan Syariat dengan lebih khusyuk dan ikhlas. Ia membersihkan hati dari kesombongan, hasad, dan hawa nafsu. Melalui latihan spiritual ini, Muslim diperkenalkan kepada aspek batin dari ajaran Islam, sehingga mereka siap untuk memahami Hakikat.
Ketiga Mendalami Hakikat sebagai Pemahaman Batin tentang Kebenaran
Penjelasan Hakikat: Hakikat adalah pemahaman mendalam tentang esensi atau makna batin dari ajaran Syariat dan amaliyah Thariqah. Pada tahap ini, seorang Muslim mulai melihat makna yang lebih dalam dari praktik-praktik ibadah yang ia lakukan, memahami maksud Allah di balik setiap hukum, dan menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.
Cara Penerapan:
Refleksi dan kontemplasi: Muslim yang telah menapaki jalan Thariqah akan lebih peka dalam memahami makna ibadah dan interaksi dengan sesama. Ia belajar bahwa setiap hukum Allah memiliki tujuan yang lebih tinggi, yaitu mendekatkan hamba kepada-Nya.
Kesadaran akan Kehadiran Allah: Hakikat membawa seseorang untuk menyadari kehadiran Allah di setiap aspek kehidupan, sehingga setiap tindakan dan ibadahnya dilandasi rasa cinta, bukan sekadar kewajiban.
Tujuan Hakikat: Hakikat mengarahkan seorang Muslim untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dan lebih batiniah dengan Allah. Pemahaman ini membantunya melihat ibadah tidak hanya sebagai ritual, melainkan sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.
Keempat Mencapai Makrifat sebagai Puncak Pengetahuan tentang Allah
Penjelasan Makrifat: Makrifat adalah tahap tertinggi dalam perjalanan spiritual seorang Muslim, di mana seseorang mendapatkan pemahaman langsung tentang Allah yang bersifat intuitif dan mendalam. Makrifat adalah “pengetahuan yang langsung” (gnosis) dan merupakan hasil dari integrasi Syariat, Thariqah, dan Hakikat secara penuh.
Cara Penerapan:
Ketulusan dalam beribadah: Makrifat dicapai melalui ketulusan dan keikhlasan penuh dalam menjalankan Syariat dan Thariqah.
Menyadari Kehadiran Allah secara Mendalam: Pada tahap Makrifat, seorang Muslim menyadari bahwa segala sesuatu adalah bukti keberadaan Allah dan hidup di dalam kesadaran penuh akan-Nya, mengarah pada perasaan cinta yang dalam dan pengabdian total.
Tujuan Makrifat: Makrifat memungkinkan seseorang untuk mengenal Allah dengan pemahaman yang melampaui pengetahuan intelektual. Ia adalah tujuan akhir dari perjalanan spiritual, di mana seseorang benar-benar tenggelam dalam cinta kepada Allah dan menyadari bahwa hanya Allah yang layak untuk dicintai.
Kesatuan Syariat, Thariqah, Hakikat, dan Makrifat
Keempat konsep ini bukanlah entitas terpisah, tetapi merupakan tahapan-tahapan dalam perjalanan spiritual seorang Muslim yang saling melengkapi:
Syariat adalah standar nilai kebenaran Islam yang memandu dan menjaga seorang Muslim dalam jalan kebenaran.
Thariqah adalah jalan yang mengarahkan kepada latihan dan disiplin spiritual untuk membersihkan diri.
Hakikat adalah maqomnya seorang hamba untuk memahami dan menyadari inti dari setiap perbuatannya makna terdalam dari setiap pilihan atau keputusannya sehingga ia tidak bersabar dalam kebodohan, bersyukur dalam kelalaian, ikhlas dalam keterpaksaan bahkan merasa benar dalam kekeliruannya
Makrifat adalah tujuan akhir yang memungkinkan seorang Muslim mengenal Allah secara langsung dan mendalam.
dibalik tawakal dan penyerahan diri (taslim) seorang hamba kepada Allah azza wa jalla. Allah menyuruhnya untuk berusaha (kasab) & ikhtiar (memilih) setiap amalnya agar senantiasa sesuai tuntunan Syariah Sebagai jalan penghambaanya yang sempurna.
Buah makrifat adalah ketaqwaan yang akan berbuah :
- Ketenangan hati: Karena telah menemukan hakikat kebenaran solusi kehidupan yang hakiki.
- Kekuatan jiwa: Karena telah dilatih dengan berbagai riyadhoh dan ujian ketaatan.
- Kebaikan akhlak: Karena telah mengamalkan nilai-nilai Islam secara konsisten.
- musyahadah & muroqobah melahirkan Sabar dalam sadar, Syukur dalam taat, Keseimbangan hidup serta bahagia dalam keridhoan ilahi.
Khulashoh
Siapa yang merasa wasil (telah makrifat) dengan meninggalkan Syariah sungguh dia telah tersesat dengan kebodohan dirinya.
Namun bersyariah tanpa ruhul iman itu faarigh (hampa) sedangkan hakikat musyahadahnya seorang salik yang makrifat thoriqoh muroqobahnya ialah suluk dalam tuntunan Syariah ilahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar