Rabu, 09 Oktober 2024

Baiti jannati

بيتي جنّتي

Rumahku surgaku. kebahagiaan rumah tangga muslim adalah bersama dalam ketaatan dan taqwa. Untuk membangun keluarga sakinah (tentram), mawaddah (penuh cinta)  & warohmah (penyayang) merupakan dambaan setiap keluarga mukmin. 

Jalan untuk meraih semua itu hanya bisa ditempuh dengan pemenuhan nafkah lahir dan juga nafkah batin secara bersamaan.

Adapun nafkah lahir tentu saja berupa sandang,  pangan, papan dan kebutuhan materi lainnya. sedangkan nafkah batin terdiri dari : 

Pertama, Ta'lim

   Pemenuhan nafkah batin keluarga  berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah menjadi pedoman yang jelas dan panduan yang pasti dalam mendidik istri & anak. Diantaranya :

1. Riya'ah & Qowwan

   - Al-Qur'an Allah SWT mengingatkan dalam surat At-Tahrim ayat 6: _“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...”_  

     Ayat ini menegaskan tanggung jawab orang tua dalam menjaga keluarga mereka dari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama dan perkara yang melalaikan.

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW bersabda: _"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpinnya..."_ (HR. Bukhari dan Muslim). Orang tua adalah pemimpin bagi anak-anak mereka, sehingga wajib memberikan pendidikan yang baik.

2. Pendidikan Tauhid

   - Al-Qur'an : Dalam surat Luqman ayat 13, Luqman mengajarkan tauhid kepada anaknya: _“Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”_  

     Pendidikan tauhid harus menjadi dasar utama dalam parenting Islami, agar anak memiliki hubungan yang kuat dengan Allah.

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya menanamkan tauhid sejak dini. Ketika Abdullah bin Abbas masih kecil, Rasulullah SAW bersabda: "Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu..." (HR. Tirmidzi).

3. Kasih Sayang dan Kelembutan

   - Al-Qur'an : Dalam surat Al-Isra' ayat 24, Allah berfirman: _"...dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua (orang tua) dengan penuh kasih sayang."_

     Orang tua harus mengasuh anak-anak mereka dengan kasih sayang, sehingga mereka tumbuh dalam suasana penuh cinta.

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari). Beliau juga sangat penyayang terhadap anak-anak, menunjukkan betapa pentingnya kelembutan dalam pengasuhan.

4. Mengajarkan Akhlak Mulia

   - Al-Qur'an : Surat Luqman ayat 18-19 mengajarkan agar anak-anak diajarkan akhlak baik: “Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh... dan sederhanalah dalam berjalan, serta lunakkanlah suaramu...”

     Anak perlu diajarkan tata krama, rendah hati, dan sikap baik dalam bersosialisasi.

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad). Pengajaran akhlak yang mulia harus menjadi prioritas dalam pendidikan anak.

 5. Doa untuk Anak

   - Al-Qur'an : Allah memuji orang-orang yang senantiasa mendoakan anak mereka, sebagaimana dalam surat Al-Furqan ayat 74: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami)...”

     Doa orang tua untuk anak-anaknya sangat penting dalam proses pengasuhan.

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW bersabda: "Doa orang tua untuk anaknya seperti doa nabi untuk umatnya." (HR. Ahmad).

6. Pendidikan Ibadah Sejak Dini

   - Al-Qur'an : Dalam surat Taha ayat 132, Allah berfirman: _“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya...”_  

     Anak harus diajari ibadah sejak kecil agar mereka terbiasa dengan kewajiban-kewajiban agama.

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW bersabda: “Perintahkanlah anak-anakmu untuk melaksanakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun...” (HR. Abu Dawud)

Orang tua perlu membiasakan anak untuk melaksanakan ibadah secara bertahap dan sesuai usia.

   - Al-Qur'an: Allah SWT memerintahkan keadilan dalam segala hal, termasuk dalam mengasuh anak, seperti dalam surat An-Nisa ayat 58 : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil..."_

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW bersabda: “Berlakulah adil terhadap anak-anakmu, sebagaimana kamu suka jika mereka memperlakukanmu dengan adil.” (HR. Bukhari)

Orang tua harus bersikap adil dalam pemberian kasih sayang, perhatian, dan perlakuan terhadap semua anak.

8. Mendidik dengan Hikmah (Kebijaksanaan)

   - Al-Qur'an : Dalam surat An-Nahl ayat 125, Allah SWT berfirman: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik..."_  

     Orang tua harus bijaksana dalam mendidik anak-anaknya, menggunakan pendekatan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi anak.

   - As-Sunnah : Rasulullah SAW mencontohkan cara mendidik yang penuh kebijaksanaan, beliau tidak pernah marah secara berlebihan, dan selalu menggunakan metode yang sesuai dengan kemampuan dan usia anak-anak.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sesuai ajaran Islam.

Kedua, Ta'dib

Dengan berpedoman pada konsep-konsep ini, orang tua Muslim dapat mendidik anak-anaknya sesuai dengan tuntunan Islam agar mereka tumbuh menjadi generasi yang saleh, berakhlak mulia, dan bertakwa.

Prinsip-prinsip parenting dalam Islam mengacu pada nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Berikut adalah beberapa prinsip utama dalam pengasuhan anak (Ta'dib) menurut Islam:

1. Pendidikan Adab (Tarbiyah Akhlakiyah)

Anak harus dididik dengan nilai-nilai akhlak dan etika islami. Islam menekankan pentingnya membentuk karakter mulia sejak dini, seperti kejujuran, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab, bertutur dan bersikap sopan dll

2. Pemberian Kasih Sayang yang benar

   Orang tua dianjurkan untuk memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak. Rasulullah SAW sangat mencintai anak-anak dan mencontohkan bagaimana seharusnya kasih sayang diberikan tanpa berlebihan atau kekerasan. Memupuk rasa cinta dan kasih sayang mereka dalam keimanan dan ketaatan bukan sekedar kesenangan duniawi dan materi semata

3. Pembiasaan Ibadah Sejak Dini

   Anak perlu diajari untuk mengenal dan melaksanakan ibadah sejak kecil, seperti salat, puasa, dan membaca Al-Qur'an. Namun, orang tua harus melakukannya dengan bijak dan tanpa paksaan, agar anak tumbuh dengan cinta terhadap ibadah.

4. Keadilan dalam Perlakuan

   Islam mengajarkan bahwa orang tua harus berlaku adil kepada semua anak tanpa membedakan jenis kelamin, bakat, atau kondisi fisik. Ini penting untuk membentuk rasa percaya diri dan kepercayaan dalam keluarga dan lingkungannya

5. Mencintai Ilmu Syar'i, Pengetahuan dan Keterampilan

   Menumbuhkan kecintaan anak kepada ilmu dan literasi. Selain pendidikan agama, anak-anak juga harus diajari ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan keterampilan hidup agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan sukses di dunia dan akhiratnya 

6. Doa dan Dukungan Spiritual

   Orang tua dianjurkan untuk selalu mendoakan anak-anak mereka agar mendapatkan kebaikan dan petunjuk dari Allah. Doa orang tua, terutama ibu, adalah doa yang sangat mustajab dalam Islam.

7. Mengajarkan Tanggung Jawab dan Kemandirian

   Islam mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan dilatih untuk mandiri sejak dini. Hal ini termasuk dalam aspek spiritual, sosial, dan finansial. Sehingga mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang survivel, tangguh Dan mandiri

ketiga,  Qudwah

   Orang tua harus menjadi Contoh yang Baik (Uswatun Hasanah) sehingga mengharuskannya bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Sebab anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Maka penting untuk menunjukkan akhlak mulia dan perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari Serta Contoh dalam ihsan & ketaqwaan. Tanpa semua itu Bimbingan, arahan dan nasehat takkan berarti tanpa keteladanan

Tidak ada komentar: