Islam menawarkan solusi yang menyeluruh (kaffah) dalam mengatasi kriminalitas dan kenakalan remaja dengan menggabungkan pendekatan spiritual, moral, sosial, dan hukum.
Penguatan Peran Keluarga
Keluarga dalam Islam merupakan benteng utama dalam menjaga remaja dari pengaruh negatif. Orang tua memiliki kewajiban besar dalam memberikan contoh yang baik dan membimbing anak-anak mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia. Islam menekankan pentingnya kasih sayang, komunikasi yang baik, serta pengawasan terhadap perilaku anak-anak.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, dari Malik dari Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah ﷺ berkata, Ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya (HR Abu daud)
Beberapa solusi utama Islam mengatasi kemaksiatan & kenakalan remaja :
Pertama mengokohkan keimanan dan meningkatkan ketaqwaan individu
Islam mendorong setiap individu untuk selalu memperkuat keimanan sebagai benteng ketakwaan dalam mengarungi medan kehidupan. Seorang remaja yang memiliki iman yang kuat akan merasa diawasi oleh Allah dalam setiap tindakannya, sehingga ia akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan menjauhi perbuatan dosa dan kriminal. Ketakwaan kepada Allah menjadi benteng utama bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan yang lurus.
1. Ta'lim : literasi membangun kesadaran islami
Islam menekankan pentingnya pendidikan agama sebagai landasan dalam membentuk kepribadian dan karakter remaja. Dengan mempelajari dan memahami ajaran agama, remaja dididik untuk memiliki akhlak yang baik, menjauhi perilaku yang menyimpang, serta takut kepada Allah. Pendidikan ini harus dimulai sejak dini di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan ini mencakup penanaman nilai-nilai akhlak, seperti kejujuran, tanggung jawab, saling menghormati, dan menjauhi perbuatan dosa.
2. Ta'dib : membentuk karakter dan kepribadian islam
A. Pendidikan Akhlak dan prilaku islami (Tarbiyah adab Al islami) Anak harus dididik dengan nilai-nilai akhlak dan moral yang baik. Islam menekankan pentingnya membentuk karakter mulia sejak dini, seperti kejujuran, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab.Pemberian Cinta dan Kasih Sayang Orang tua dianjurkan untuk memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak. Rasulullah SAW sangat mencintai anak-anak dan mencontohkan bagaimana seharusnya kasih sayang diberikan tanpa berlebihan atau kekerasan.
B. Pembiasaan Ibadah Sejak Dini Anak perlu diajari untuk mengenal dan melaksanakan ibadah sejak kecil, seperti salat, puasa, dan membaca Al-Qur'an. Namun, orang tua harus melakukannya dengan bijak dan tanpa paksaan, agar anak tumbuh dengan cinta terhadap ibadah.
C. Melatih anak menutup aurat, menundukkan pandangan, mencegahnya tabaruj, ikhtilat & khalwat.
D. Mengontrol pergaulan & Aktivitas sosial media Serta akses gadget atau smartphone dan laptop anak
3. Qudwah & Circle ketaqwaan :
Memberikan bimbingan dengan keteladanan dan mengkondisikan anak Kegiatan Positif bersama komunitas yang islami
Islam mendorong remaja untuk aktif dalam kegiatan yang positif, baik dalam bidang pendidikan, dakwah, olahraga, maupun kegiatan sosial. Dengan terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat, waktu dan energi remaja akan tersalurkan dengan baik sehingga mereka tidak memiliki ruang untuk terlibat dalam kenakalan atau tindakan kriminal.
Kedua meningkatkan control masyrakat dengan amar makruf nahi mungkar.
Lingkungan yang Baik dan Masyarakat yang Peduli
Islam mengajarkan bahwa lingkungan dan masyarakat berperan penting dalam membentuk perilaku remaja. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang positif, mendukung, dan bebas dari pengaruh negatif seperti narkoba, pergaulan bebas, dan kekerasan. Masyarakat Muslim juga dianjurkan untuk saling menjaga dan mengawasi satu sama lain (amar ma’ruf nahi munkar), termasuk menjaga para remaja agar tidak terjerumus dalam kenakalan dan kriminalitas.
"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaan). Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim)
Ketiga Mengatasi Faktor Ekonomi dan Sosial
Kenakalan remaja dan kriminalitas seringkali berkaitan dengan faktor ekonomi dan ketidakadilan sosial. Islam memiliki mekanisme ekonomi yang adil seperti zakat, infaq, dan sedekah untuk mengurangi kesenjangan sosial. Dengan adanya bantuan dan pemerataan ekonomi, remaja yang berasal dari keluarga kurang mampu tidak akan merasa terpinggirkan atau terdorong untuk melakukan tindakan kriminal demi memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. At-Talaq: 2)
Islam juga menghapuskan diskriminasi Berdasarkan Ras, kasta Serta diskriminasi sosial lain. didalam Islam semua manusia setara (equal) ketaqwaannya yang menentukan kemuliaannya disisi Allah SWT
Keempat menerapkan syariah sebagai solusi dan regulasi hukum
Membuat regulasi berlapis mulai dari edukasi, pencegahan dan sanksi efek jera. Penerapan Hukum Islam atau Syariah Sebagai sistem hukum yang jelas dalam menangani berbagai bentuk kriminalitas. Dalam hukum syariah, terdapat hukuman yang tegas namun adil untuk mencegah tindak kejahatan, seperti pencurian, pembunuhan, dan perzinahan. Hukuman ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera dan mencegah kejahatan lebih lanjut. Dalam konteks kenakalan remaja, Islam lebih mengutamakan pendekatan preventif dan edukatif, namun tetap memberikan sanksi yang adil sesuai tingkat kesalahannya.
Kelima Rehabilitasi melalui muhasabah dan muroqobah
Islam memberikan peluang bagi pelaku kejahatan atau remaja yang nakal untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Konsep taubat dalam Islam sangat ditekankan, di mana setiap individu yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahannya akan diterima oleh Allah. Dengan demikian, sistem rehabilitasi dan perbaikan perilaku bagi remaja yang nakal menjadi bagian penting dari solusi Islam. Setelah itu menanamkan pondasi keimanan yang kuat sehingga terbentuk didalam dirinya idrak sillah billah (hubungannya dengan Allah kuat) Serta muroqobah (self control) yaitu rasa mawas diri bahwasanya Allah SWT mengetahui segala perbuatannya.
"Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka..." (QS. Ali Imran: 135).
Khatimah
Solusi Islam dalam mengatasi kriminalitas dan kenakalan remaja adalah pendekatan yang menyeluruh, mencakup pendidikan agama, peran keluarga, lingkungan yang baik, penerapan hukum yang adil, rehabilitasi, serta penguatan iman dan ketakwaan. Dengan menerapkan solusi ini secara komprehensif, Islam berusaha membentuk generasi remaja yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan menjauhi kemaksiatan dan tindakan kriminal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar