Sabtu, 06 Januari 2024

Benarkah Tuhan tidak ada...?

Hal mendasar yang harus Kita pahami bahwasanya sains itu terbatas pada bukti empirik pada object yang terikat oleh dimensi ruang waktu yang bisa diukur dalam kajian ilmiah, Laboratorium Dan teleskop   sedangkan Tuhan Merupakan  subject yang menjadi prima causa Pencipta yang tidak  terbatas dan terikat oleh dimensi ruang waktu yang diciptakanNya. 
Sehingga seringkali  kebenaran Islam dipertentangkan  oleh hipotesis sains yang terus berubah-ubah, terkoreksi dan terus berkembang dimana Kita sadari bahwasanya hipotesis sains itu bukanlah Absolutely Matrix (nilai mutlak) atau standar kebenaran hakiki yang tak mungkin salah atau keliru sehingga sains tidak bisa dijadikan alasan Menolak eksistensi Tuhan sebagai Prima causa (sababulasbab) pencipta yang menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan. 

secara rasional teoritis Singularitas merupakan bukti eksistensi keberadaan Tuhan. sebab mustahil eksistensi alam raya ini ada dari ketiadaan atau mengadakan dirinya sendiri atau tiba-tiba ada dengan sendirinya tanpa penciptaan, dimana perjalanan waktu itu dimulai setelah terjadinya bigbang dan pertumbuhan alam semesta yang mengembang. Kendati demikian Sejatinya teori sains  hanyalah formulasi eksperimental yang dirumuskan untuk merekontruksi Hukum kausalitas dalam membuktikan serta mensimulasikan  Proses Penciptaan serta keteraturan alam raya makrokosmos, mikrocosmos serta dinamika kehidupan itu sendiri yang dideskripsikan dalam simulasi timeline evolusi yang sangat panjang.

Adapun Secara logis kita dapat membuktikan eksistensi Pencipta atau Tuhan dari realitas sederhana dimana adanya Produk (karya) membuktikan adanya Produsen (Creator) begitu pula adanya makhluk (Ciptaan) mengharuskan dan meniscayakan adanya kholiq atau Pencipta sekaligus pengatur Alam semesta, manusia, hewan, tumbuhan segalanya dijagad Raya yang begitu menakjubkan dan kompleks ini.

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَاۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ 

Apakah dia tidak dapat melihat  orang-orang yang telah ingkar (kafir) itu, bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan dan Kami jadikan dari air itu berbagai macam makhluk hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman... ? 

(Qs Al-Anbiya 21:30)

Tidak ada komentar: