Senin, 15 Januari 2024

Apakah akal sumber kebenaran ?

Menemukan kebenaran adalah sebuah kebutuhan mendasar bagi setiap manusia. Namun bagaimana Cara Kita menemukan hakikat kebenaran itu ?

Bisakah akal menjadi standar kebenaran mutlak bagi segalanya...?

أول الهداية خاطر أي خطّر على باله

Permulaan hidayah ialah Perenungan (berfikir)  yakni orang yang merenungkan apa yang ada dalam benak ( hati &  pikiran )nya [ Ayyuhal walad hal 35 darul minhaj ]

Sahabat beriman, agar kita dapat melakukan Perenungan (tafakkur) yang benar Maka penting bagi Kita memahami hakikat akal dan kebenaran itu sendiri.

Apa itu kebenaran ?

ke·be·nar·an n 1 keadaan (hal dan sebagainya) yang cocok dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya (sumber KBBI online)

Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan, Penalaran dan objek (sumber Wikipedia.id)

Dengan kata lain secara umum Kebenaran ialah kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan

Selanjutnya Apa itu Akal ?

Akal adalah pikiran yang diprogram (software) untuk mengaitkan fakta dengan database informasi (ma'lumatus sabiqoh) yang terdapat didalam otak (hardware). 

العقل متركز وجوده على وجود المعلم السابق لدى الدماغ، و إن كان الواقع شرطا ضروريا لوجود العملية العقلية، أى لوجود الفكر أو التفكير

Akal itu bertumpu pada adanya database (resources) informasi sebelumnya yang tersimpan diotaknya. Sedangkan fakta ialah syarat utama (elemen mendasar) bagi adanya kinerja akal yakni bagi adanya aktivitas pemikiran atau proses berfikir

(Alallamah Taqiyuddin An nabhani, At-tafkir Hal 11)

Syarat-syarat berfikir

1. Otak yang sehat

2. Panca indera atau alat penginderan

3. Fakta yang terindera

4. Informasi sebelumnya

(Ma'lumat sabiqoh)

Proses berfikir merupakan upaya mengasosiasikan (mengaitkan red) fakta dengan informasi tentang fakta tersebut 

(M Ismail Fikrul Islam terj Hal 117)

Realitas akal

1. Terbatas oleh dimensi ruang

2. Terbatas oleh dimensi waktu

3. Bergantung pada informasi sebelumnya (alma'lumat Assabiqoh)

Dengan demikian Proses berfikir merupakan cara kerja Akal dalam mengolah sistem informasi terprogram dari ma'lumatus sabiqoh yang menjadi Operating sistem (OS) bagi otak yang berfungsi memproses input data dan fakta yang diterimanya sehingga menghasilkan output berupa Values (nilai-nilai) maupun knowledges (Pemikiran dan kesadaran).

Dari uraian diatas dapat kita pahami bahwasanya akal itu lemah Dan terbatas. Yaitu lemah Validasi kebenaranya Karena bergantung pada input database informasi atau Ma'lumatus sabiqoh yang masuk dan dimiliki otaknya. Bila databasenya benar Maka Potensi nilai (value) yang akan dihasilkan Dari pemrosesan fakta dan datanya akan  benar, namun sebaliknya Bila ma'lumatus sabiqoh yang dimiliki otaknya Salah Maka outputnya pun akan salah. 

Serta akal juga terbatas dimensi Ruang Dan waktu yakni  terbatas jangkauan dalam dimensi Ruang dimana disaat bersamaan contohnya akal Tanpa teknologi apapun Dan tanpa informasi Dari siapapun tidak akan mampu memastikan berapa jumlah orang yang mati Dan jumlah orang lahir dihari yang sama itu secara Tepat, benar dan tanpa kesalahan sedikitpun, serta akal juga terbatas bahkan tidak mampu dalam menjangkau realitas masa lalu atau fakta dimasa mendatang

Maka disinilah manusia membutuhkan Islam sebagai resources (sumber) informasi yang benar yang akan menuntunnya pada pemikiran dan kesadaran yang benar.

الفكر الإسلام هو الحكم على الواقع من وجهة نظر الإسلام 

Pemikiran Islam adalah upaya menilai fakta Dari sudut pandang atau prespektif (worldview) Islam (M husein Abdullah Dirosat fil Fikrul islami terj Hal 9)

فالعقل متبوع فيما لا يمنع منه الشرع، و الشرع مسموع فيما لا يمنع منه العقل. لأن الشرع لا يرد بما يمنع منه العقل، والعقل لا يتّبع فيما يمنع منه الشرع. فلذلك توجه التكليف الى من كمل عقله

Akal itu diikuti dalam perkara yang Syariat tidak mencegah darinya. sedangkan Syariat itu mendengarkan (memperhatikan) dari perkara apa saja yang akal tidak menghalanginya. Sebab Syara' tidak ditujukan terhadap perkara - perkara yang akal terhalang dari menjangkaunya. begitu pula akal tidak mengikuti perkara apa saja yang Syariat telah melarang dari padanya. demikianlah taklif hukum (islam) diberikan kepada orang yang telah sempurna akalnya (Adabud dunia wad dien hal 71 Darul 'Alamiah)

kesimpulannya akal hanyalah tools (alat) untuk berfikir bukanlah sumber apalagi standar kebenaran. Akal itu berfungsi untuk menggali (mengkaji) kandungan Al-Qur'an dan As sunnah sebagai sumber dan standar kebenaran sebagaimana Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ? (Qs al Qamar 54:17)

Tidak ada komentar: