Islam merupakan agama ilmu. Oleh sebab itulah ilmu Syar'i memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai petunjuk dan tuntunan kehidupan seorang muslim. karena ilmu merupakan pondasi bagi keimanan, ibadah dan amal shalih. Tanpa ilmu "nikmat" (نعمة) yang Allah berikan akan berubah menjadi "nigmat" (نقمة) yaitu bencana atau siksaan Allah SWT akibat kebodohan dan kelalaiannya. Diantara keberkahan & keutamaan ilmu ialah dipelajari berpahala, dipahami menjadi petunjuk, diamalkan menjadi ibadah dan didakwahkan akan menjadi aset amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Namun yang harus kita sadari bahwa Ilmu semata takkan membuat seseorang beriman kepada Allah dan risalah islam sebagaimana orientalis jika tidak dilandasi oleh kebersihan hati, kejernihan pikiran dan tujuan yang benar. Begitu pula kebersihan hati, kejernihan pikiran dan tujuan yang benar takkan membawa seseorang pada ketaqwaan bila tanpa ilmu yang diimani dan amalkan.
" Kemalasan akan melahirkan kebodohan yang menjelma menjadi kebenaran bila tidak tervalidasi oleh literasi yang otoritatif "
Kunci Keimanan yang Benar
Memiliki Iman yang benar lagi kokoh tidak dapat tegak tanpa ilmu. Allah berfirman:
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah...”(QS. Muhammad: 19)
Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu mendahului pernyataan keimanan (la ilaha illallah). Tanpa ilmu, seseorang bisa terjerumus dalam kesalahan dalam memahami tauhid.
Syarat Diterima amal
Agar ibadah dan amal shalih diterima, ia harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Barang siapa mengerjakan suatu amal yang tidak ada dasarnya dari kami, maka amal itu tertolak.”(HR. Muslim)
Tanpa ilmu, seseorang bisa melakukan ibadah yang sia-sia atau bahkan keliru sesat Dan menyesatkan.
Sedangkan orang Berilmu akan ditinggikan Derajatnya. Allah memberikan kedudukan istimewa kepada orang-orang berilmu:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ini menunjukkan bahwa ilmu adalah jalan untuk meraih kemuliaan di sisi Allah.
Warisan Para Nabi
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud)
Dengan mempelajari ilmu, seorang Muslim mengambil bagian dari warisan para nabi, yang merupakan jalan menuju petunjuk dan kebahagiaan dunia-akhirat.
Jalan Menuju Surga
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim)
Hal ini menunjukkan bahwa mencari ilmu adalah ibadah yang mendekatkan seseorang kepada Allah.
Keutamaan Orang Berilmu dibanding Ahli Ibadah
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas semua bintang.”(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Ini menunjukkan bahwa ilmu memberikan cahaya dan manfaat yang lebih luas daripada sekadar beribadah tanpa ilmu. Sebab beramal diluar tuntunan Syariah akan sia-sia.
Iman & Amal Harus Berdasarkan Ilmu
" Manusia yang hidup dibawah bimbingan nafsu dan bisikan syaithan akan malas memperdalam ulumul Syar'i "
Dengan demikian iman tanpa ilmu bisa berujung pada keyakinan yang keliru, sementara amal tanpa ilmu bisa menyebabkan bid'ah atau perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat. Oleh karena itu, hendaknya seorang Muslim senantiasa menuntut ilmu agar iman dan amalnya benar diterima Allah SWT serta mencari ulama (guru) yang "Pandai" mengamalkan ilmunya karena engkau akan menemukan keteladan yang mulia padanya.
Cahaya ilmu adalah tentaranya hati sebagaimana gelapnya kebodohan merupakan tentaranya nafsu. Apabila Allah hendak menolong hamba-Nya Dia akan membentangkan cahaya-cahaya ilmu serta memutus merebak gelapnya kebodohan dan alaghyar (kepalsuan) darinya [Syarhu alhikam hal 45 AlHaromain]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar