Pertama: Perspektif Bahasa
As-sunnah secara harfiah (bahasa) berarti thoriqoh yakni "jalan" atau "cara". Ini merujuk pada cara seseorang dalam menjalani kehidupan yang tercermin pada perilaku atau kebiasaan baik lisan maupun perbuatannya.
Al allamah Qodhi Taqiyuddin an-nabhani Rahimahullah menjelaskan :
السنة في اللغة الطريقة. و أما في الشرع فقد تطلق على ما كان من العبادات نافلة منقولة عن النبي. قد تطلق على ما صدر عن الرسول من قول أو فعل أو تقرير
As-sunnah secara bahasa berarti thoriqoh (jalan). Adapun makna syar'i Sunnah terkadang menunjukkan pada ibadah-ibadah yang bersifat Nafilah (mandub) yang diambil dari nabi saw. juga dinyatakan atas apa yang bersumber dari Rasulullah saw baik perkataan, perbuatan maupun persetujuan & diamnya [Asy syakhshiyah alislamiyah juz 3 hal 73 Darul ummah Beirut 2005]
Kedua : Perspektif Syariah
Almuhadits wal mufasir Imam Asy syaukani rahimahullah didalam Ushul fiqihnya menjelaskan :
و أما معناها شرعا : أي في اصطلاح أهل الشرع فهي: قول النبي صلى الله عليه و آله وسلم و فعله و تقريره. تطلق بمعنى العام على الواجب و غيره في عرف أهل اللغة و الحديث. و أما في عرف أهل الفقه فإنما يطلقونها على ما ليس بواجب
Adapun makna As-sunnah secara Syar'i yaitu dalam istilah ahlul syara' ialah Perkataan Nabi saw, perbuatan dan persetujuannya (diam). Diungkapkan dengan makna umum bagi yang mewajibkannya Serta selainnya dalam urf ahli bahasa dan ahli hadits. Sedangkan dalam istilah ahli fiqih mereka menyatakan As-sunnah terhadap perkara yang bukan diwajibkan
و تطلق على ما يقابل البدعة. كقولهم فلان من أهل السنة
Dinyatakan juga As-sunnah merupakan kebalikan dari Bid'ah. Seperti perkataan mereka fulan termasuk ahlus sunnah [Irsyadul fuhul juz 1 hal 159 DKI Beirut 1999]
As-sunnah adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi Muhammad SAW selain dari Al-Qur'an, baik perkataan (qawl), perbuatan (fi'il), maupun diamnya Nabi Saw yang merupakan persetujuan (taqrir) beliau. As Sunnah menjadi sumber hukum islam ( mashodirul ahkam ) kedua setelah Al-Qur'an. Lalu Apakah, semua yang tidak pernah dilakukan nabi saw itu bukan Sunnah...?
Jawabannya tentu tidak Sebab Sunnah Nabi saw tidak hanya sebatas pada apa yang diperbuat Nabi semata tapi juga meliputi, perkataan dan diamnya Rasulullah Saw
Contohnya :
- Perkataan Rasul atau Sunnah qauliyah : Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam."
- Perbuatan Rasul atau Sunnah fi'liyah : Nabi SAW mencontohkan cara shalat, seperti gerakan shalat dan bacaan shalat.
- Persetujuan Rasul atau Sunnah taqririyah : Ketika beberapa sahabat melakukan sesuatu di hadapan Nabi dan beliau tidak melarang, maka itu dianggap sebagai sunnah yang diperbolehkan.
Ketiga : Perspektif Fiqih
والمندوب: يثاب فاعله امتثالا، ولا يعاقب تاركه. و يسمى سنة، و منسوبا، مستحبا و نفلا
Mandub adalah Aktivitas yang diberi pahala melaksanakan Dan tidak disanksi (berdosa) meninggalkannya. ia juga dinamakan Sunnah, mustahab & nafilah [Al Ushul min ilmi ushul hal 30 Darul ibnil jauzi Mesir 2007]
Dalam ushul fiqih hukum Syariah terdiri dari khitab taklifi dan khithob wadh'i. sunnah atau mandub merujuk pada perbuatan atau amalan yang jika dikerjakan mendapat pahala, namun jika ditinggalkan tidak berdosa. Pengertian Sunnah disini sering dipakai untuk mengidentifikasi hukum yang bersifat mustahab (dianjurkan) (disukai) atau tathowu' yang merupakan khithob taklifi atau status hukum dalam Syariah islam.
Seperti :
- Shalat sunnah Dhuha: Dikerjakan mendapat pahala, tetapi ditinggalkan tidak berdosa.
- Puasa Senin-Kamis: Sebuah ibadah yang sunnah untuk dilakukan sebagai bentuk keteladanan Nabi SAW.
Keempat : Perspektif Hadits
Dalam ilmu hadits, sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, termasuk perkataan, perbuatan, sikap, dan sifat fisik maupun non-fisik beliau. Sunnah dalam konteks ini berperan sebagai cara untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan dan kebijaksanaan Nabi.
Imam ibnu qudamah Rahimahullah mentarjih 2 (dua) definisi terkuat sunnah yang bermakna mandub atau tathowu' :
المندوب هو مأمور لا يلحَق بتركه ذمّ من حيث تركه من غير حاجة الى بدل
Mandub (Sunnah) ialah sesuatu ibadah yang diperintahkan dimana tiada celaan dengan meninggalkannya serta tanpa dibutuhkan mengganti (Qodho) bila meninggalkannya.
[Kasyfus satir syarhu raudhotun nazhir hal 123 Muasasah ar risalah beirut 2018]
Diantaranya banyaknya riwayat hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW makan dengan tangan kanan dan menyukai makan kurma ajwa.
Kelima : Perspektif Tashawuf
وَقِيلَ لِلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ مَاذَآ أَنزَلَ رَبُّكُمْ ۚ قَالُوا۟ خَيْرًا ۗ لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۚ وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ ۚ وَلَنِعْمَ دَارُ ٱلْمُتَّقِينَ
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu ?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat ihsan didunia ini akan mendapatkan (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa (Qs An Nahl 16:30)
Allah SWT dan Rasulullah saw memerintahkan seorang muslim untuk bersikap ihsan. Tashowuf atau Tazkiyatun nafs merupakan cara hidup ihsan atau thoriqoh (Sunnah) Nabi saw yang ideal bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam ibadah dan muamalahnya secara ahsan dengan meniru perilaku dan akhlak Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan. Sunnah disini maksudnya ialah ittiba' (mengikuti) perilaku Nabi saw lahir & batin dalam aspek ibadah, moral (etika) dan muamalah dengan ihsan
Misalnya Berakhlak mulia, rendah hati (tawadhu'), zuhud, waro' terhadap dunia dan ikhlas dengan segala ketetapan Allah azza wa jalla dalam setiap tindakan ucapan & perbuatan sebagaimana adab, sifat dan kepribadian Nabi Saw.
Lantas Benarkah sunnah itu hanyalah apa yang pernah diperbuat nabi saw saja...?
Al hafidz Imam As sakhowi rahimahullah mendefinisikan As sunnah adalah :
السنن الضافة للنبي قولا له أو فعلا أو تقريرا
Sunnah (jamak dari kata sunnah) adalah penyandaran kepada Nabi saw berupa perkataan atau perbuatan atau diamnya Rasulullah saw [Fathul ghaits syarhul alfiatil hadits juz 1 hal 25 DKI Beirut 2009]
وَإِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ فَإِنَّ ٱللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَٰتِ مِنكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا
Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang bersikap ihsan (baik) diantaramu pahala yang besar (Qs Al Ahzab 33:29)
Keenam : Sunnah bermakna manhaj
Sunnah dalam Perspektif ushuluddin bermakna manhaj atau thoriqul dalam ber-Aqidah dan prinsip-prisip fundamental dalam berislam. Sunnah merupakan lawan dari pada Bid'ah. Wajib bagi setiap muslim meninggalkan bid'ah syaiah, munkaroh dan dholalah dengan senantiasa berpegang teguh kepada Syariah Islam dan Sunnah (manhaj) Nabi saw.
مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka [Qs An Nisa 4 :80]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar