Minggu, 25 Februari 2024

Sebenarnya Hidup itu pilihan

Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah salah, tapi orang yang mau berusaha menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: 

من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون

"Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia orang yang beruntung, dan siapa yang hari ini ia sama dengan hari kemarin dia tergolong orang yang merugi dan bahkan, sedangkan siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah orang yang celaka." (HR Hakim)

Namun seringkali kita terjebak dengan zona nyaman, kemalasan, keinginan nafsu dan ambisi diri yang melalaikan. padahal sebenarnya kita mampu dan bisa memilih untuk melakukan atau meninggalkannya atau berubah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Begitulah perjalanan hidup. realitas hidup memang sangat beragam dan begitu kompleks  namun cara kita merespon itulah yang akan menjadi pilihan dalam menyikapi situasi dan keadaan.

Sahabat beriman, Jika sukses dan bahagia didunia saja butuh ilmu (knowledges) dan amal (efforts) apalagi bila ingin bahagia dunia akhirat tentu membutuhkan lebih banyak ilmu, komitmen (azam), konsistensi (istiqomah) dengan Perjuangan dan pengorbanan yang lebih besar lagi. Yakiin mau....? 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

dan bahwasanya seorang manusia itu tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (Qs an Najm 53:39)

Adapun terhadap peristiwa yang diluar kehendak dan kendali kita (musyayyar) maka Allah SWT takkan menuntut kita atas takdirNya. namun sikap kita dalam merespon Qodho (takdir) yang telah Allah tetapkan inilah yang menjadi Ruang pilihan dan amal kita (mukhayyar) yang akan dihisab nantinya.

Sahabat beriman, ilmu akan menjadi obat kebodohan sedangkan banyak mengingat kematian dan penyesalan  akan menjadi "terapi kemalasan"  agar kita lebih  bersabar dan istiqomah dalam "menanam amal sholeh" 

sebab bila kita tak mampu melawan rasa malas maka ia (kemalasan) akan melumpuhkan daya juang dan mengubur cita-cita serta masa depan. padahal sejatinya: 

إنما الدنيا مزرعة الآخرة 

Dunia hanyalah ladang negeri Akhirat. 

Namun jika kita menanam amal salah maka diakhirat nanti kita akan memanen kesalahan buah dari amal kita didunia ini

hujjatul islam imam Al ghazali Rahimahullah mengingatkan : 

علامة إعراض الله عن العبد...اشتغاله بما لا يعنيه

Tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba ialah sibuknya seorang hamba terhadap aktivitas yang tidak Penting atau berarti bagi (agama)nya (Ayyuhal walad hal 34 darul minhaj)

Maka Allah Subhanahu wa ta'ala meyakinkan kita didalam firmanNya :

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ  وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ 
jika kalian berbuat baik maka kebaikan itu untuk diri kalian sendiri dan bila kalian berbuat jahat maka kejahatan itu kembali pada pelakunya (Qs Al Isra' 17:7)

Tidak ada komentar: