Sahabat beriman, diskriminasi kasta dalit hindu merupakan Contoh hilangnya rasa keadilan dan kemanusiaan. islam meletakkan kemuliaan pada ketaqwaan bukan pada kasta, nasab, suku, harta, tahta dan lainnya. kemuliaan seseorang ada didalam ketaqwaannya Sebagaimana firman Allah SWT :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Qs al Hujaraat 49:13)
Tiada lain keutamaan diantara kalian dalam pandangan Allah SWT ialah disebabkan ketaqwaan kalian bukan Karena nasab atau jabatan. Nabi saw bersabda:
إن الله لا ينظر إلى صوركم و أموالكم.ولكن ينظر إلى قلوبهم و أعمالكم
Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang cantik atau tampannya wajah dan harta-harta kalian, tapi Allah memandang kepada Hati dan perbuatan (Aktivitas) kalian [Umdatut tafsir Mukhtashor ibnu katsir juz 3 Hal 320 Mesir]
Namun saat ini kita hidup diakhir zaman. Dimana terkadang Kita bingung dalam memilah dan memilih untuk mengikuti kebenaran yang menuntun pada hakikat ketaqwaan yang Sesungguhnya. Tanpa bimbingan ulama rabbani para musyrif dan mursyid Kita akan terombang-ambing dalam lautan ikhtilaf (Perbedaan), inhirof (penyimpangan) terlebih lagi saat ini dimana pengamalan islam telah banyak "dipangkas", "dikebiri" dan "dibongsai" bahkan Tadhlil (diselewengkan) sehingga terjadilah pergeseran Nilai & Standar kebenaran.
Akhirnya manusia terjebak pada oportunisme yaitu Prinsip mengejar keuntungan, kepentingan dan kenikmatannya semata tanpa lagi peduli halal dan haram, baik buruk, benar Salah, tercela dan terpuji akibat dari rusaknya cara pandang (mindset). mulai dari mencampuradukkan iman & syariah dengan khurafat dan perdukunan sampai Legalisasi "lokalisasi" Bahkan legalisasi perzinaan (free sex) siswa/i asalkan pakai kontrasepsi.....
Melalui Kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksana UU Kesehatan pada 26 Juli 2024.
Maka untuk menyelamatkan ketaqwaan anak & keluarga. Setiap Muslim harus membentengi dirinya dengan Ulumul Syar'i, menata hatinya dengan Tafakkur, Tadabbur dan Tazakkur serta menghiasi hidupnya dengan Amal sholeh
Bagaimana Caranya ...?
Pertama, Ad dars (belajar)
Prinsip utama ilmu ialah untuk diamalkan. inilah tujuan mendasar belajar dalam islam. sehingga kebenaran itu akan bermakna bagi dirinya sebagai tuntunan kehidupannya.
Sayidina Ali ra menuturkan :
العلم خير من المال.العلم يحرسك و انت تحرس المال. والمال تنقص بالنفقة والعلم يزكو بالإنفاق
ilmu itu lebih baik dari pada harta. ilmu akan menjagamu, sedangkan harta engkau yang akan menjaganya. harta akan berkurang saat digunakan sementara ilmu akan bertambah saat dibagikan (Tadzkirotus sami' juz 1/9, Al Iqna juz 1/25 darul hadits)
Kedua, Al fahmu (memahami)
Ilmu akan menjadi petunjuk dan solusi bila telah dipahami dengan benar dan sempurna. Maka mempelajari literasi islam secara mendalam, terarah dan terbimbing ialah cara terbaik untuk membentuk pemahaman atau mindset yang benar dalam menumbuhkan kesadaran diri yang benar.
Ketiga, Al iman (meyakini)
Setelah terbentuk kesadaran yang benar dan holistic (kaffah) maka ia akan melahirkan keyakinan yang kokoh yang menjadi sumber utama energi ketaatan dalam menjalani kehidupan yang islami
Keempat, Tathbiq (mengamalkan)
Manifestasi atau perwujudan ilmu dan iman yang benar ialah amal sholeh & ketaatan yakni keterikatan pada SyariatNya sehingga ia tidak akan menerima tuntunan dan aturan selain dari pada islam.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (Qs ali Imran 3:85)
Kelima, Istiqomah
Ada kehidupan setelah kematian yaitu kehidupan akhirat Maka seorang mukmin yang cerdas (Al kais) akan berusaha Meraih kemuliaannya tidak hanya didunia tapi juga diakhirat dengan istiqomah berpegang teguh pada al-Qur'an & Assunnah sebagaimana Imam Malik meriwayatkan didalam Al-Muwaththa’ :
أَنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال تَركْتُ فيكُمْ أَمْرَيْنِ مَا إِنْ تَمسَّكْتُمْ بِهِمَا لنْ تَضِلُّوا أَبَدًا: كِتَابَ اللهِ، وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ
bahwasanya Rasulullah saw bersabda : ‘Aku tinggalkan dua warisan di tengah-tengah kalian; kalian tidak akan pernah tersesat selama berpegang padanya: yaitu kitab Allah dan sunah rasul-Nya (HR Imam Malik)
Sahabat beriman, inilah diantara jalan kemuliaan seorang muslim yang diajarkan dan dicontohkan Nabi saw bahkan beliau rela menelan semua kepahitan & penderitaan hidup demi membangun peradaban islam yang mulia ini.
dari abu hurairah ra Nabi saw pernah ditanya :
يا رسول الله من أكرم الناس؟ قال: أتقاهم
Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling mulia ? Nabi saw menjawab orang yang paling bertaqwa (HR Mutafaqun alaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar