Rabu, 14 Februari 2024

Merajut kebahagiaan keluarga

Manusia itu lemah dan terbatas manusia juga tempatnya salah, khilaf dan dosa. Oleh sebab itulah Allah yang maha Rahman Rabb yang maha Tahu telah menuntun kita dengan SyariatNya untuk menjadi insan yang mulia lagi bermanfaat baik bagi dirinya sendiri, keluarganya, masyarakat dan agamanya.

Sahabat beriman ketahuilah, seorang mukmin itu akan menjadikan islam sebagai jalan hidupnya dan menjadikan Syariah sebagai Petunjuk kehidupannya termasuk dalam membangun bahtera Rumah tangga yang harmonis dan Romantis.

Allah azza wa jalla mensyariatkan pernikahan untuk menjaga harkat martabat manusia (hifzun nasb wa nafs) dalam mengekspresikan atau menyalurkan naluri seksualnya (gharizatun naw') secara benar dan terhormat. 

Nikah merupakan Aqdun ala manfaah akad pemanfaatan lahir batin atas suami istri dimana islam telah memberikan Peran bagi masing-masing pasangan untuk saling tolong menolong dan melengkapi dalam kebaikan dan ketaqwaan. 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: 

هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ

mereka (istri-istrimu) adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka (Qs Al Baqarah 2:187) 

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian (Perisai) ketakwaan itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Qs Al A'raaf 7:26) 

Allah SWT menjadikan ketaqwaan sebagai jalan merajut keluarga sakinah (ketenangan dan kedamaian), mawaddah (Penuh cinta) wa rahmah (saling menyayangi)

Rasulullah saw juga bersabda: 

Tiga hal siapa yang memilikinya, ia akan merasakan kelezatan iman:

 "hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari yang lain, ia mencintai seseorang karena Allah dan ia benci kembali pada kekufuran seperti ia benci dilemparkan ke neraka"  (HR Bukhari dan muslim) 

ketaqwaan adalah kunci utama  menjadi suami dan istri terbaik yang diajarkan Nabi saw sebab ketaqwaan akan mendatangkan rasa qonaah sehingga ia akan "mencintai suami atau istrinya karena Allah" meskipun pasangannya memiliki kekurangan atau keterbatasan sehingga keduanya akan hidup dalam bingkai ibadah dan ketaatan. 

Suami wajib menafkahi & mendidik keluarga

Tanggung jawab seorang suami tak hanya sekadar memberikan nafkah lahir dan batin melainkan juga wajib baginya memberikan Pendidikan terhadap keluarganya (tarbiyatul auwlad) serta keteladanan (Qudwah) dalam kehidupan rumah tangganya.

keluarga yang dibentuk dalam suasana keimanan, keilmuwan, kasih sayang dan keteladanan akan tumbuh menjadi keluarga ibadurrohman yaitu keluarga yang penuh kasih, Qonaah dan Taat sehingga membuat mereka senantiasa butuh dan dekat kepada Rabbnya.

disinilah peran seorang suami sekaligus ayah bagi anak-anaknya harus senantiasa mengajarkan ilmu-ilmu syar'i (agama) kepada keluarganya untuk diamalkan bukan sebatas pengetahuan semata. ia juga harus berusaha untuk menjadi teladan kebaikan dan ketaqwaan bagi keluarganya dalam mempersiapkan masa depan akhirat keluarganya dengan menanamkan (mengajarkan) ilmu, iman dan amal sholeh sebab ia menyadari betul bahwasanya dunia ini hanyalah tempat bercocok tanam yang panen buahnya nanti akan dipetik di surga kelak. 

الدنيا مزرعة الآخرة فكل ما خلق في الدنيا فيمكن أن يتزود منه للآخرة.

Dunia itu hanyalah ladang negeri Akhirat,  setiap apa saja yang ditanam didunia, maka dia akan menjadi bekal (tabungan)  diakhirat

(إحياء علوم الدين ٢٩٣/٦)

inilah Cinta sejati, cinta yang akan melintasi batas ruang dan waktu menebus keabadian akhirat yang kekal insyaAllah...

istri ummun  wa robbatul bait

Sahabat beriman, Cinta yang tumbuh dari ketaatan akan melahirkan Rasa Qonaah yakni syukur dalam nikmat dan sabar dalam ujian serta cobaan rumah tangga. Qonaah akan membuat ia Ridho atas segala ketetapan Allah meski itu terasa berat, pahit dan sulit dalam menjalaninya.

tapi ia yakin dan percaya bahwasanya Rencana dan ketentuan Allah itu pasti yang  terbaik. Adapun hikmah dibalik ujian dan cobaan dalam rumah tangga sebenarnya akan mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya yang akan membuat ia senantiasa bermunajat dan bersandar pada tuhannya yang maha penyabar (Ash shobur). 

إفتقارالعباد إلى الله من باب شعبة الإيمان

Butuhnya seorang Hamba kepada Allah SWT adalah bagian dari cabang keimanan .

dimana kesabaran dan ketaatan seorang istri pada suaminya menjadi ladang amal Sholih yang akan berbuah ketaqwaan.

Allah yang maha bijaksana berfirman : 

katakanlah; jika kamu benar-benar mencintai Allah,  maka ikutilah aku (Nabi saw) niscaya Allah akan menyayangi kalian semua (Qs Al imran: 31)

khatimah, ilmu, iman dan amal sholeh akan menghasilkan ketaqwaan yang akan  menjadi pondasi dalam membangun keharmonisan Rumah tangga berupa rasa Qonaah, saling mengerti, empati, tolong menolong, sabar dan komitmen untuk saling melengkapi dalam kebaikan dan ketaqwaan.  

sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : 

  وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ

saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan (Qs Al Ma'idah 5:2)

Tidak ada komentar: