يقول ﷺ: دع ما يريبك إلى ما لا يريبك
Rasulullah saw bersabda :
Tinggalkanlah apa saja yang meragukanmu menuju apa yang tidak meragukanmu [HR Tirmidzi]
Melepaskan diri dari perangkap nafsu dan bebas dari tipu daya Setan yang menghancurkan Hati dan Akhirat adalah kemenangan yang besar. Mengapa ...?
"Mati terbunuh musuh dalam jihad adalah Syahid dan Surga sedangkan mati terbunuh (terjerumus) Nafsu adalah maksiat dan neraka"
Inilah diantara hikmah mengapa Nabi saw sampai kabar bahwa melawan nafsu termasuk jihad terbesar (akbar) karena Setan juga tidak pernah berhenti menyesatkan manusia. Sejak Nabi Adam diciptakan, ia bersumpah untuk menjerumuskan anak cucunya ke dalam kehancuran. Tipu dayanya sangat halus, sering kali tidak terasa, bahkan terlihat indah di mata manusia. Namun, jika kita tidak waspada, hati kita bisa menjadi gelap, dan akhirat kita bisa hancur.
1. Jebakan Menuju Kesesatan Terbesar
Kufur adalah puncak keberhasilan setan. Ia ingin manusia berpaling dari Allah, hidup tanpa iman, tanpa harapan akan rahmat-Nya. Orang yang kufur hidup dalam kegelapan, meskipun memiliki dunia, hatinya tetap kosong. Di akhirat, mereka akan menyesali segalanya, tetapi terlambat.
Allah berfirman:
"Dan jika kamu melihat orang-orang zalim dihadapkan kepada Rabb mereka, sebagian mereka berbalik kepada sebagian (yang lain), seraya berkata: ‘Seandainya bukan karena kalian, tentu kami menjadi orang-orang yang beriman!’" (QS. Saba’: 31)
Bayangkan betapa mengerikannya jika di akhirat kita baru sadar bahwa hidup kita di dunia hanya jebakan setan yang menipu!
2. Hidup dalam Kemaksiatan yang Membinasakan
Setan tidak selalu langsung menggoda manusia untuk kufur. Ia sering kali memulai dengan membuat mereka terbiasa dengan dosa-dosa kecil. Lama-kelamaan, dosa itu menjadi kebiasaan, lalu menjadi gaya hidup.
Seorang fasik bisa merasa bahwa kemaksiatannya adalah hal biasa, bahkan membanggakannya. Jika hati sudah keras, tangisan pun sulit keluar saat mengingat dosa, dan rasa takut kepada Allah mulai menghilang.
Padahal, Allah mengingatkan:
"Kemudian, setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi..." (QS. Al-Baqarah: 74)
Betapa mengerikan jika hati kita mati tanpa sempat bertaubat!
3. Menyakiti Hati Sendiri dan orang lain
" Paradoks muslim yang meninggalkan tazkiyatun nafs (tasawuf) terlihat ahli ibadah tapi busuk hatinya dan tamak terhadap ddunia "
Setan senang melihat manusia saling menyakiti. Ia meniupkan kebencian, amarah, dan dengki agar manusia menzalimi sesama. Ia membisikkan bahwa kezaliman adalah kekuatan, padahal kezaliman adalah jalan kehancuran.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat." (HR. Muslim)
Orang yang zalim mungkin bisa berkuasa di dunia, tetapi di akhirat ia akan menangis darah. Karena Setiap tangisan orang yang dizaliminya akan menjadi saksi di hadapan Allah.
4. Malas Mematikan Cahaya Hati
Setan membuat manusia mencintai kemalasan. Penyakit malas Belajar dan Ibadah sehingga manusia terbelenggu dalam kebodohan dan kelalaiannya. Misalnya ketika adzan berkumandang, ia membisikkan, “Nanti saja.” Ketika ingin membaca Al-Qur’an, ia membuat kita sibuk dengan hal lain. Jika ini terus berulang, akhirnya hati menjadi jauh dari Allah.
Padahal, ibadah adalah cahaya. Jika kita malas beribadah, hati kita akan gelap. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Perbedaan antara orang yang berdzikir dengan yang tidak, seperti orang hidup dan mati" (HR. Bukhari)
Jika hati sudah mati, apalagi yang bisa kita harapkan...?
" Ujian orang bodoh kemalasan, ujian orang berilmu keikhlasan sedang ujian orang yang tertipu sombong dengan kebodohannya "
5. Sibuk Dunia, Lalai Akhirat: Terbuai dengan Fatamorgana
Setan membuat dunia tampak indah, seolah-olah inilah tujuan hidup. Banyak orang sibuk bekerja, mencari harta, membangun karier, hingga lupa bahwa ada akhirat yang kekal.
Allah mengingatkan:
"Dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al-Hadid: 20)
Berapa banyak orang yang baru sadar di akhir hayatnya bahwa semua yang mereka kejar hanyalah fatamorgana? Namun, saat itu, waktu sudah habis.
6. Menghancurkan Amal sholeh
Setan tidak hanya menggoda orang yang lalai, tetapi juga orang yang beribadah. Ia membisikkan riya, agar amal ibadah tidak untuk Allah, tetapi untuk pujian manusia.
Padahal, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari & Muslim)
Betapa menyedihkan jika di akhirat kita melihat shalat, puasa, dan sedekah kita tidak bernilai di sisi Allah, karena semuanya bukan untuk-Nya!
7. Menyembah Diri Sendiri
Setan sangat suka membuat manusia merasa dirinya hebat. Ia membisikkan, “Kamu lebih baik dari mereka. Ilmumu lebih tinggi. Amalmu lebih banyak.” Padahal, inilah dosa Iblis saat ia menolak bersujud kepada Adam.
Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman: 18)
Orang yang sombong mungkin merasa tinggi di dunia, tetapi di akhirat ia akan dipermalukan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut kecil yang diinjak-injak manusia." (HR. Tirmidzi)
8. Sombong dan Meremehkan Manusia: Jalan Menuju Kehancuran
Merasa diri lebih baik dari orang lain adalah tipu daya setan yang halus. Ia membuat kita memandang rendah orang lain, seolah-olah hanya kita yang benar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya ada kesombongan sebesar biji sawi." (HR. Muslim)
Bayangkan, hanya karena merasa lebih baik dari orang lain, kita bisa terhalang dari surga! Bukankah itu kerugian yang sangat besar...?
Kembali kepada Allah Sebelum Terlambat
Setan tidak akan berhenti menyesatkan kita. Satu-satunya cara untuk selamat adalah selalu kembali kepada Allah. Jangan biarkan hati kita dikuasai oleh bisikan setan.
Diantara tanda matinya hati ialah tiadanya kesedihan atas ketaatan yang terluput dari meningkatkannya serta tiada penyesalan atas kemaksiatan dan kelalaian yang telah diperbuat [Syarhu Al Hikam hal 42 AlHaromain]
Allah berfirman:
"Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah." (QS. An-Nisa': 76)
Jika kita bersungguh-sungguh dalam iman dan taqwa, setan tidak akan mampu menyesatkan kita.
Ya Allah, jangan biarkan kami tertipu oleh setan. Selamatkan kami dari kegelapan dosa dan bimbing kami menuju cahaya-Mu.