Senin, 22 April 2024

Tujuan & tinjauan amal dalam islam

 صلاح الأمة في علو الهمة

Baiknya umat ini ada pada ketinggian cita-citanya ( 'unwanul kitab Sayyid bin Husain al'afani al mishri)

Setiap amal memiliki Tujuan. maka bagaimana cara seorang hamba memiliki himmatul aliyah ( tujuan & cita-cita tertinggi ) tersebut ? Serta bagaimana pula Cara Meraihnya hingga kepuncak tujuan (غاية الغاية) yang sesungguhnya...?

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

قُلْ مَتَٰعُ ٱلدُّنْيَا قَلِيلٌ وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ ٱتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا

katakanlah Kesenangan didunia ini hanyalah sebentar (sementara) dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun (Qs An Nisa 4:77)

Tips Meraih Amal terbaik

1. Mencari ridho Allah Semata

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى 

Semua perbuatan tergantung niatnya, dan bagi setiap orang akan mendapatkan apa yang telah ia niatkan (HR Bukhari)

Sahabat beriman, niat yang benar akan menghantarkan pada keridhoan Allah yaitu menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan (Ghoyatul ghoyah). inilah pondasi amal seorang muslim.

  إنما الله غايتنا أي إلهي أنت مقصدي و رضاك مطلوبي 

Sesungguhnya hanya Allahlah Tujuan kita yakni hanya Engkaulah yang kutuju dan hanya RidhoMu yang kucari  

Karena Allah azza wa jalla mencela ahlul Kitab yang menisbatkan (menyandarkan) ibadah dan amaliyahnya kepada selain Allah SWT. Sebab itu merupakan bentuk kekufuran dan bisa menggiring pada kemusyrikan. 

ٱتَّخَذُوٓا۟ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَٱلْمَسِيحَ ٱبْنَ مَرْيَمَ وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوٓا۟ إِلَٰهًا وَٰحِدًا ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib (pendeta) mereka sebagai tuhan (hakim) selain Allah dan mempertuhankan Al Masih putera Maryam Padahal tidaklah mereka disuruh (perintahkan) untuk beribadah (beramal) kecuali hanya kepada Tuhan yang Esa, tidak ada penghambaan selain kepadaNya. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (Qs at Taubah 9 : 31)

Dengan demikian seorang hamba tidak diperkenankan menyandarkan (nisbat amal) ibadah dan dakwahnya kepada makhluk atau kelompok tertentu selain kepada Allah SWT semata.

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا

Beribadahlah engkau kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun (Qs an Nisa 4:36)

2. Sesuai Syariah

Akal dan rasa bukanlah sumber kebenaran sehingga bila pendapat (akal), firasat atau perasaan hati (intuisi) bertentangan dengan nash-nash Syar'iyah maka kita harus kembali berjalan sesuai sunnah dan terikat dengan syariah dalam beribadah dan muamalah. Sebab Allahlah yang paling mengetahui hakikat baik buruk, benar Salah, tercela terpuji, halal dan haram.

Allah azza wa jalla berfirman :

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

“Dan apa saja yang Rasul saw perintahkan kepada kalian, maka ambillah (laksanakanlah), dan apa saja yang  dilarang kepada kalian maka tinggalkanlah”(Qs al-Hasyr : 7)

3. Level amal seorang hamba

Martabat ( tingkatan ) Amal :

1. meninggalkan yang haram itu Wajib

2. meninggalkan yang syubhat itu Wara'

3. meninggalkan perkara mubah yang melalaikan itu Zuhud

4. Istiqomah menyempurnakan ketaatan dengan amalan Sunnah itulah Taqwa

dimana Hakikatnya Taqwa ialah taat secara kaffah zhahiran wa bathinan fii imtisalil awamirillah wa ijtinabin nawahihi. Dan termasuk diantara ketaqwaan sebagaimana dinukilkan Imam ibnu hajar alhaitsami dari Abu darda Ra :

تمام التقوى: ترك بعض الحلال خوفا أن يكون حراما 

Sempurnanya ketaqwaan ialah meninggalkan sebagian yang halal karena takut terjatuh pada keharaman (Majmu' syuruh arbain hal 336 Markaz ibnul jauzi Mesir 2022)

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوٓا۟ أَعْمَٰلَكُم

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusak amal-amalmu. (Qs Muhammad 47:33)  

4. Qimatul amal

Adapun Nilai perbuatan (Qimatul amal) dari sebuah aktivitas. Ia merupakan hasil yang ingin digapai atau hendak diraihnya. contohnya :

1. Qimah madiyah (nilai materi) berdakwah tapi untuk mendapatkan bayaran atau kepentingan dan keuntungan duniawi 

2. Qimah insaniyah (nilai kemanusiaan)  menolong untuk meningkatkan solidaritas persaudaraan, pertemanan atau untuk meraih tujuan bersama sebuah kelompok atau komunitasnya.

3. Qimah akhlakiyah (nilai etika)

Berdakwah untuk meninggikan adab dan mencapai atau memenuhi tuntutan normatif kebaikan itu sendiri

 4. Qimah Ruhiyah (idrak silah billah)

Berdakwah hanya untuk mendapatkan keridhoan Allah Subhanahu wa ta'ala semata

5. Quwwatul amal

Bila Qimatul amal adalah hasil atau Output yang ingin diraih sedangkan Quwwatul amal merupakan faktor pendorong seorang hamba dalam beribadah dan beraktivitas. contoh ada orang yang jujur untuk meningkatkan Personal branding dan integritasnya, ada pula yang terlihat jujur demi Omset bisnis dan loyalitas konsumen tapi ada juga yang jujur Karena penghambaan kepada Allah SWT hanya untuk mengharapkan keridhoan Rabbnya semata.

a. Maddiyah motivasi amal berdasarkan  materi, demi jabatan dan motif  duniawi semata

b. Maknawiyah motivasi amal Karena pujian, popularitas, citra diri (brand image) atau karena rasa kasihan, senang dll

c. Ruhiyah motivasi amal hanya untuk dan karena Allah SWT semata. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (Qs At Taubah 9:119) 

6. Standar Perbuatan (Miqyasul amal)

Benarnya amal ditentukan oleh lurusnya niat serta keterikatannya pada Syariat atau hukum syara' baik khithob taklifi berupa Wajib, Sunnah, mubah (jaiz), halal, makruh dan haram maupun khithob wadh'i berupa tata cara pelaksanaannya. dengan demikian adalah keharusan bagi seorang hamba yang ingin meraih Puncak dari segala Tujuan amalnya (غاية الغاية) senantiasa terikat pada perintah dan larangan Allah Subhanahu wa ta'ala yang tersusun didalam fiqih islam.

Al allamah imam Taqiyuddin Annabhani Rahimahullah menjelaskan penting dan wajibnya belajar Fiqih (Dirosatul fiqh) untuk memahami Syariah : 

معرفة الأحكم الشرعية التي تلزم المسلم في حياته فرض عين على كل مسلم، لأنه بأن يقوم بأعماله حسب أحكام الشرع

Mengetahui hukum-hukum syariah yang dibutuhkan dalam kehidupan seorang muslim ialah fardhu 'ain. sebab setiap muslim diperintahkan untuk beramal sesuai hukum syara' ( Asy syakhsiyah al islamiyah juz 2 hal 8 ) 

Sahabat beriman, Maka mengamalkan fiqih baik dalam ibadah, muamalah dan dakwah merupakan bukti keimanan  & ketaatan untuk menggapai puncak penghambaan yang hakiki yaitu keridhoan Allah SWT

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.(Qs Al Bayyinah 98:8) 

Tapi Nabi Saw juga mengingatkan Kita agar senantiasa berhati-hati (ikhtiyat) dalam beramal :

دع ما يريبك إلى ما لا يريبك

Tinggalkanlah apa saja yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu (HR Tirmizi dan Nasa'i)

Kamis, 18 April 2024

Dampak serangan iran ke !srael bagi Palestina

Teheran sabtu,  13/4/2024 melakukan serangan balasan kepada  Tel aviv. motif penyerangan iran terhadap israel tersebut sudah dipicu sejak januari 2020 silam. dimulai dari tebunuhnya pimpinan garda revolusi iran jenderal Qosim sulaimani, juga ahli nuklir iran muhsin parijadek sampai terakhir, 1/4/2024 zionis israel mengirimkan 5 jet tempur F35 untuk menyerang kantor diplomat iran yang menewaskan 8 orang korban termasuk 2 jendral rizal jahedi dikota damaskus suriah.

Dubes iran-indonesia Boroujerdi menjelaskan latarbelakang pengirimanan  drone dan rudal yang kami lakukan ini sebenarnya bukanlah serangan namun tindakan balasan untuk menghentikan kebrutalan dan genosida rezim zionis

2. Dampak serangan Teheran ke Tel aviv terhadap Gaza

Konflik iran dan israel ini dilandasi oleh national interest (kepentingan Nasional) iran sehingga Genosida kaum muslimin digaza masih terus berlangsung meski dengan intensitas yang sedikit menurun jika eskalasi iran-israel terus meningkat. meski demikian penderitaan muslim digaza semakin memprihatinkan akibat kurangnya pasokan air bersih, makanan dan obat-obatan hingga saat ini

3. Isolasi dan embargo iran 

Adapun kawasan Timur tengah dianggap sebagai titik tolak yang alamiah bagi dakwah islam keseluruh dunia.  karena itu AS menjadikan islam sebagai musuh utama satu-satunya ( common enemy ) pasca runtuhnya uni soviet... dimana dominasi inggris terhadap timur tengah semakin tergerus oleh pengaruh AS. Sehingga terjadi konflik dan pertarungan kepentingan sengit dinegeri-negeri Arab oleh dua negara Penjajah ini...

( lihat mafahim siyasah lihizb at-tahrir Qodiyatusy syarqil Ausath )

Berbagai sanksi dan embargo yang diterima iran sejak 1980an oleh Amerika serikat justru membuatnya menjadi survivel sebagaimana yang diungkapkan Purn Jenderal marsekal Chappy hakim mantan KASAU sekaligus ketua pusat Studi Air Power Indonesia menjelaskan  "kemandirian Teknologi dan penguasaan Cyber War iran menjadi faktor penting keberanian Teheran dalam melakukan serangan terbuka terhadap israel" selain diperkuat dengan kemitraan strategisnya kepada Rusia dan cina.

4. Geopolitik Timur tengah

Akar masalah timur tengah secara umum dan dunia islam khususnya ialah didirikanya negara zionis 1948 yang dibidani inggris dan AS melalui PBB yang menjadi "Kanker" dijantung dunia islam bumi syam yang diberkahi. untuk mempertahankan kontrol kawasan, maka barat terus mendukung israel dalam aneksasi (pencaplokan) Palestina untuk menciptakan instabilitas regional kawasan agar tetap bergejolak yang menguntungkan industri persenjataan AS serta sekutunya disatu sisi serta eksploitasi minyak, Geo strategis jalur perdagangan asia, afrika dan eropa serta ketergantungan dunia terhadap petro dolar disisi lainnya. 

5. Tembok nasionalisme

Ironisnya ditengah-tengah pembantaian zionis terhadap muslim gaza palestina tanpa rasa malu terhadap kaum muslimin diseluruh dunia dan tanpa rasa takut kepada Allah azza wa jalla  Yordania malah menghancurkan rudal dan drone iran yang menyerang tel aviv bahkan saudi sebelumnya juga ikut melakukan intersave (menghancurkan) serangan rudal houti ke israel. Sungguh "berhala" nasionalisme telah menggantikan ikatan keimanan yang menjadi Penghalang keberpihakan negeri-negeri islam untuk menghentikan pembantaian zionis terhadap kaum muslimin bahkan pengkhianatan umala' (antek-antek) para penguasa arab justru malah menolong dan melindungi entitas zionis israel dari serangan iran dan houti serta membiarkan saudaranya seiman dibombardir oleh pasukan idf secara biadab.

6. Daulatul ula fil alam

kaum muslimin diseluruh dunia tidak boleh "terpenjara" dalam sekat-sekat nasionalisme serta terjebak dalam fanatisme ta'ashub Qaumiyah dan ashobiyah mazhab untuk menghentikan common enemy (musuh bersama) Allah dan RasulNya yakni Penjajahan Tanah Palestina dan genosida israel terhadap umat islam digaza yang didukung Amerika dan inggris. 

terlebih lagi telah kita pahami motif serangan balasan Teheran itu sendiri lebih ditujukan pada national interest (kepentingan nasional iran). Sehingga Solusi tuntas islam ialah bersatunya seluruh negeri-negeri islam yang kini terpecah menjadi 57 negara dalam satu komando syar'i yakni khilafah islamiyah menjadi Daulatul ula fil 'alam ( Global player ) yang akan menjadi Pemersatu dunia islam sekaligus penyempurna ketaqwaan dengan penerapan syariat islam secara kaffah yang menebar Rahmat ke seluruh penjuru dunia 

7. khatimah

Masa depan dunia akan kembali kepada islam. Tugas kita adalah terus berjuang menjemput pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala bersatu dalam naungan khilafah ala minhajin nubuwah sebagaimana firman Allah Ta'ala :

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ

berpegang teguhlah kalian kepada tali Agama Allah semuanya dan janganlah kalian berpecah belah (Qs ali Imran 3:103) 

Imam As syaukani Rahimahullah menjelaskan tafsir ayat yang mulia ini .... bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan mereka untuk bersatu diatas ikatan Agama islam atau dengan Al Qu'ran serta melarang mereka dari berpecah belah yang melalaikan dari ikhtilaf (perbedaan) dalam Agama... ( Tafsir fathul Qodir juz 1/495 cet darul hadits mesir)



Minggu, 07 April 2024

Mengenal Ushuluddin

Ushuluddin tersusun dari dua kata yaitu ushul dan ad din. Ushul adalah bentuk jamak dari kata Al ashlu yang berarti Asasan yakni dasar, pokok atau pondasi. sedangkan ad din secara syar'i bermakna : 

وشرعا على ما شرعه الله على لسان نبيه من الأحكام و سمي دينا

Dinamakan Ad din secara syar'i karena ia berdasarkan apa yang telah Allah Syariatkan ia melalui lisan NabiNya Saw berupa Hukum-hukum islam (Kasyifatus saja fi syarhi safinatin najah hal 16 Darul 'alamiah 2018)

Allah SWT telah menuntun hambaNya dengan AgamaNya yang lurus. tanpa memahami ushuluddin (Pilar-pilar pokok Agama) secara komprehensif (menyeluruh) dan mendalam terhadap kekayaan khazanah Islam (Sarwatul fikriyah) dengan berbagai cabang disiplin keilmuan dan Tsaqofahnya (funun al islam) kita tidak dapat melihat kesempurnaan dan keagungan Islam. Bahkan sebaliknya minimnya literasi & sempitnya cara pandang (Worldview) telah menyebabkan sebagian kaum Muslimin terjebak pada perdebatan, kebencian dan permusuhan. 

Pilar-pilar Utama Islam (Ushuluddin) yang menjadi dasar bangunan Agama ini telah Allah SWT tetapkan kepada NabiNya Saw yaitu iman, islam dan ihsan yang bersumber dari hadits Jibril as  :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكِتَابِهِ وَلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الْآخِرِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ 

dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ pada suatu hari berada di hadapan manusia, lalu seorang laki-laki mendatanginya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apa itu iman ?' Beliau menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan yang akhir.' Dia bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa itu Islam  ?' Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan salat yang wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan berpuasa Ramadan.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apa itu ihsan ?' Beliau menjawab, 'Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu (HR muttafaqun alaih)

Bahkan Al hafizh imam Ibnu hajar alhaitsami as syafi'i Rahimahullah menjelaskan : 

حقيق بأن يسمى [أم السنة]  كما سميت الفاتحة [أم القرآن] لتضمنها جمل معانية

Hakikat atau subtansi (dari hadits jibril as bersama Nabi saw ini) bahwasanya ia dinamakan intinya As Sunnah (Ummus sunnah) Sebagaimana Surah Al fatihah merupakan induknya Al Qu'ran (Ummul kitab) karena kandungannya yang menghimpun pilar-pilar Agama (Majmu' Syuruh Arba'in hal 163 Markaz ibnu jauzi 2022)

I. Iman melahirkan Tauhid dan ulumul Aqidah 

تقدم أن هذه الخصال هي أصول الدين،  و بها أجاب النبي في حديث جبريل المشهور 

Sebagaimana telah dikemukakan bahwasanya jawaban-jawaban Nabi Saw atas pertanyaan-pertanyaan Malaikat Jibril as ini merupakan perkara  Ushuluddin (Syarah Aqidah Ath Thohawiyah hal 287 Darul hadits 2005, hal 308 Ibda' Mesir 2014)

Pondasi Aqidah Terdiri dari 6 Rukun iman ia adalah asas bagi Tauhid yang lurus dan keimanan yang kokoh yang akan menentukan kekuatan bangunan ketaatan seorang hamba pada SyariatNya serta keterikatannya pada Sunnah Nabi Saw sebagai thoriqoh atau jalan penghambaannya.

فكل من كُلّف شرعا وجبا # عليه أن  يعرف ما قد وجبا

Setiap orang yang telah ditaklif (baligh) secara Syar'i diharuskan baginya mengetahui apa saja yang telah diwajibkan atasnya (Tuhfatul murid 'ala Jauharit tauhid bait ke-9 hal 15 Darus salam Mesir 2019)

II. Islam melahirkan fikih dan 'Ulumul Syariah

قَالَتِ ٱلْأَعْرَابُ ءَامَنَّاۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا۟ وَلَٰكِن قُولُوٓا۟ أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ ٱلْإِيمَٰنُ فِى قُلُوبِكُمْۖ وَإِن تُطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَٰلِكُمْ شَيْـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ 

Orang-orang Arab Badui berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah berislam', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs al-Hujurat 49:14)

Pondasi islam Terdiri dari 5 Rukun Islam.Dimana Syahadatain Merupakan kunci Masuk (Log in) kedalam islam. Adapun keimanan ialah proses pembenaran secara pasti (tasdiqul jazim) melalui pengetahuan terhadap Tauhid & ulumul aqidah. Sedangkan Syariat itu laksana kompas bagi kehidupan dan GPS bagi perjalanan menuju kampung akhirat.

Al allamah Qodhi Taqiyuddin annabhani Rahimahullah mendefinisikan islam:

الإسلام هو الدين الذي أنزله الله على سيدنا محمدٍ، لتنظيم علاقة الإنسان بخالقه، وبنفسه، و بغيره من بني الإنسان

islam adalah Agama yang  Allah SWT turunkan kepada nabi muhammad saw,  untuk mengatur hubungan manusia dengan penciptanya, dirinya sendiri dan hubungan antar sesama manusia. 

وعلاقة الإنسان بخالقه تشمل العقائد و العبادات، وعلاقته بنفسه تشمل الخلاق،  والمطعومات والملبوسات، وعلاقة بغيره تشمل المعاملات والعقوبات

hubungan manusia dengan khaliq (Tuhan)nya meliputi perkara Aqidah (Tauhid) dan ibadah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri mencakup Akhlaq (adab),  makanan dan minuman serta pakaian juga mengatur hubungan antar sesama manusia meliputi Seluruh muamalah dan Uqubat (Nizhomul islam hal 71 Darul ummah 2001)

III.  Ihsan melahirkan Tashfiyatul Qulub & Tazkiyatun nafs

Syaikh Nawawi al bantani Rahimahullah menukil hadits Jibril as yang diriwayatkan sayidina Umar Ra bahwasanya Rasulullah Saw bersabda : 

[أن تعبد الله كأنك تراه، فإن لم تكن تراه فإنه يراك] هذا من جوامع كلمه، لأنه شمل مقام المشاهدة و مقام المراقبة

[Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, bila engkau tak melihatNya. maka sesungguhnya Allah melihatmu] ini termasuk ungkapan penuh makna sebab hadits ini menghimpun (kedudukan seorang hamba) yakni Maqom Musyahadah dan maqom Muroqobah (Kasyifatus saja fi syarhi Safinatin najah hal 41 Darul 'alamiah 2018)

Dari hadits mulia ini para ulama ushuli menetapkan Pilar didalam Tashawuf terdiri dari 2 Rukun ihsan :

 A. Maqom musyahadah

 B. Maqom muroqobah

Ulumul ihsan atau Tashawuf berfungsi membersihkan dan melembutkan hati (Tashfiyatul Qulub) juga mensucikan jiwa Serta menghaluskan rasa (Tazkiyatun nafs) menjadi insan mulia dengan ketinggian adab dan akhlaknya.

Namun Seorang hamba (Salik) yang menapaki jalan ketaatan & ketaqwaannya haruslah senantiasa terikat oleh Syariat Allah subhanahu wa Ta'ala Karena ihsan adalah Buah dari ma'rifatnya dalam meniti puncak penghambaannya :

والحق أن التصوف ثمرة جميع علوم الشريعة و ليس قواعد مخصوصة مُدَوّنة

Adapun yang benar bahwasanya tashawuf itu   ialah buah dari seluruh ilmu-ilmu Syar'i dan tashawuf itu bukanlah kaidah-kaidah yang disusun sebagai kekhususan [dari 'ulumul Syariah] (Tuhfatul murid 'ala jauharid Tauhid hal 340 Darussalam Mesir 2019)

Alhasil, Dienul islam baik Aqidah, Syariah dan Tashawuf semuanya saling bertalian dan tak dapat dipisahkan apalagi dipertentangkan. dimana Aqidah dibangun dari dalil Aqli & Naqli melalui proses berfikir menggunakan rasionalitas (aqliyah) dan rasa (wijdan) dalam menetapkan dasar keimanan. sementara fikih adalah hasil ijtihad yang membutuhkan ketelitian & kehati-hatian & ketajaman rasio dalam memahami fakta (manath al hukmi) dan kehati-hatian & keadilan dalam mengistinbat hukum Berdasarkan kaidah-kaidah Ushul fiqih dan Qowaid Syar'iyah, sedangkan Tashawuf dikaji & digali dengan kebersihan jiwa (an nafs) dan dipahami dengan kedalaman rasa yang menghasilkan kesempurnaan ma'rifat  kelembutan hati dan kemuliaan akhlak.

Hakikat Taqwa ialah taat secara kaffah zhahiran wa bathinan

Allah SWT telah memberikan manusia hati, akal dan keinginan (iradah) untuk memilah dan memilih beramal sesuai petunjukNya atau malah menyelisihinya. Seorang Salik (hamba) yang lurus akan senantiasa menjadikan Al-Qur'an dan As Sunnah sebagai tuntutan hidupnya. Dengan demikian keyakinannya yang benar terhadap Taqdir dan Tawakal tidak akan membuatnya mengabaikan ikhtiar apalagi menafikkan (meniadakan) sunnatullah atau kausalitas dan meninggalkan Syariat tapi justru akan mendorongnya untuk berusaha secara maksimal untuk meraih taqdir terbaiknya menuju puncak penghambaannya (ubudah) kepada kekasihnya yang sejati yang azali yaitu Allah SWT. 

التوحيد موجب يوجب الإيمان، فمن لا إيمان له فلا توحيد له،  والإيمان موجب يجيب الشريعة له، فمن لا شريعة له فلا إيمان له و لا توحيد، والشريعة موجب يجيب الأدب، فمن لا أدب له لا شريعة له ولا إيمان ولا توحيد

Tauhid merupakan kewajiban. ia mengharuskan adanya iman, maka siapa yang tidak beriman tiada tauhid padanya. keimanan itu  kewajiban, ia mengharuskan keterikatan pada syariah. siapa yang tidak bersyariah maka tiada iman dan Tauhidnya. Syariah adalah kewajiban, ia meniscayakan adanya adab. siapa yang tidak beradab (berakhlak) maka ia belum bersyariah serta belum sempurna keimanan dan Tauhidnya (Ar risalah al Qusyairiyah hal 316-317 DKI Beirut)